Bocah Tercebur Air Panas Akhirnya Meninggal

Oleh Redaksi KABARPALI | 03 November 2017
Almarhum Afif Firdaus.


Tanah Abang [kabarpali.com] - Masih ingat dengan Apif Firdaus? Anak usia 3,5 tahun yang tercebur penampungan air panas di Desa Raja Barat Kecamatan Tanah Abang, akhirnya mengembuskan nafasnya yang terakhir di RSUD Prabumulih,  Minggu (29/10/2017).
 
Menurut Kepala Desa Raja Barat ; Sumindar, Apif wafat setelah dirawat selama 23 hari di sana. Meski sempat terlihat membaik, bocah laki-laki itu kemudian koma, dan nyawanya tak bisa tertolong. 
 
"Jenazahnya kemudian dibawah ke rumah duka di Desa Raja Barat, dan dikebumikan pada hari itu juga," tutur kades pada kabarpali.com, Rabu (1/11/2017).
 
Sebaimana diberitakan sebelumnya, putra dari pasangan Esmanto dan ibu Saprida Itu, tercebur ke penampungan air panas pada Jum'at (13/10/2017).
 
Saat bangun dari tidur, anak itu langsung mendekati ibunya yang sedang berada di dapur, untuk minta dibuatkan susu. 
 
"Kebetulan saat itu, ibu korban baru selesai memasak air untuk minum. Nah, air yang masih mendidih itu ditampung ibunya di suatu tempat, namun belum ditutup untuk mendinginkan," ujar Kades pada kabarpali.com (25/10/2017).
 
Sembari menunggu ibunya membuatkan susu, lanjut Kades, korban yang baru bangun tidur itu berjalan mundur-mundur, lalu terjatuh ke belakang dan masuk dalam penampungan air panas tersebut.
 
"Akibatnya, tubuh korban nyaris melepuh semua. Saya lihat cuma dari lutut ke kaki dan dari leher ke kepala yang tidak mengalami luka bakar total. Beberapa saat usai kejadian, saat dilepas pakaian korban, bahkan kulitnya sudah nempel ke pakaiannya," tutur kades melalui telepon.
 
Korban pun kemudian dirawat di RSUD Prabumulih. Sebagai bentuk kepedulian, mengingat orangtua korban termasuk warga kurang mampu di desanya, melalui PKK dan Karang Taruna membantu secara ala kadar, berupa dana pengobatan yang dikumpulkan dari masyarakat.[red] 

BERITA LAINNYA

64056 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

35032 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

22658 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

21689 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

20525 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019
Tanah Abang [kabarpali.com] - Masih ingat dengan Apif Firdaus? Anak usia 3,5 tahun yang tercebur penampungan air panas di Desa Raja Barat Kecamatan Tanah Abang, akhirnya mengembuskan nafasnya yang terakhir di RSUD Prabumulih,  Minggu (29/10/2017).
 
Menurut Kepala Desa Raja Barat ; Sumindar, Apif wafat setelah dirawat selama 23 hari di sana. Meski sempat terlihat membaik, bocah laki-laki itu kemudian koma, dan nyawanya tak bisa tertolong. 
 
"Jenazahnya kemudian dibawah ke rumah duka di Desa Raja Barat, dan dikebumikan pada hari itu juga," tutur kades pada kabarpali.com, Rabu (1/11/2017).
 
Sebaimana diberitakan sebelumnya, putra dari pasangan Esmanto dan ibu Saprida Itu, tercebur ke penampungan air panas pada Jum'at (13/10/2017).
 
Saat bangun dari tidur, anak itu langsung mendekati ibunya yang sedang berada di dapur, untuk minta dibuatkan susu. 
 
"Kebetulan saat itu, ibu korban baru selesai memasak air untuk minum. Nah, air yang masih mendidih itu ditampung ibunya di suatu tempat, namun belum ditutup untuk mendinginkan," ujar Kades pada kabarpali.com (25/10/2017).
 
Sembari menunggu ibunya membuatkan susu, lanjut Kades, korban yang baru bangun tidur itu berjalan mundur-mundur, lalu terjatuh ke belakang dan masuk dalam penampungan air panas tersebut.
 
"Akibatnya, tubuh korban nyaris melepuh semua. Saya lihat cuma dari lutut ke kaki dan dari leher ke kepala yang tidak mengalami luka bakar total. Beberapa saat usai kejadian, saat dilepas pakaian korban, bahkan kulitnya sudah nempel ke pakaiannya," tutur kades melalui telepon.
 
Korban pun kemudian dirawat di RSUD Prabumulih. Sebagai bentuk kepedulian, mengingat orangtua korban termasuk warga kurang mampu di desanya, melalui PKK dan Karang Taruna membantu secara ala kadar, berupa dana pengobatan yang dikumpulkan dari masyarakat.[red] 

BERITA TERKAIT

Lokasi Tambang Pertamina di PALI Bocor Lagi, Genangan Minyak Mentah Ancam Keselamatan

15 Maret 2025 598

PALI [kabarpali.com] – Lokasi tambang milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) [...]

Waduuh! Dampak Tambang di Kartadewa PALI, Bencana Tanah Amblas Kini Terjadi?

15 Maret 2025 715

PALI [kabarpali.com] – Bencana tanah longsor dan amblas terjadi di Desa [...]

Medco E&P dan PWI PALI Bagikan Sembako untuk Masyarakat di Wilayah Operasi

12 Maret 2025 185

PALI [kabarpali.com] – Dalam semangat berbagi selama bulan Ramadan, [...]

close button