Dewan Kembalikan Mobil Dinas Rusak Parah
PALI [kabarpali.com] - Anggota DPRD Kabupaten PALI mengembalikan mobil dinas dalam keadaan rusak ringan hingga parah. Mobil yang kini diparkir di samping Kantor Satpol PP itu, ada yang sudah diganjal kayu, penyok - penyok, hingga bamper yang hampir lepas.
Dikembalikannya kendaraan yang sudah dipinjam pakaikan kepada para legislator selama beberapa tahun terakhir ini, menindaklanjuti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Keuangan Hak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Meski demikian, masih ada beberapa wakil rakyat yang belum mengembalikan mobil dinas yang dipakai mereka kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Hingga saat ini total yang sudah dikembalikan yakni sebanyak 16 unit.
Ketua DPRD PALI ; Drs H Soemarjono, mengatakan bahwa mobdin yang akan dikembalikan kepada eksekutif yakni sebanyak 22 unit. Karena 3 unit masih akan dipakai oleh unsur pimpinan DPRD (Ketua dan dua wakil ketua).
“Dari sebanyak 25 unit mobdin yang dipakai dewan, sejumlah 22 unit wajib dikembalikan. Karena tiga unit masih akan dipakai pimpinan. Namun dari 22 yang dikembalikan itu, lima unit akan digunakan untuk operasional Sekretariat DPRD. Sehingga yang akan dikembalikan hanya 17 unit,” ujar politisi PDIP itu.
Terkait satu orang anggotanya yang belum mengembalikan mobdin, Soemarjono, mengatakan bahwa tidak lama lagi dewan dimaksud akan mengembalikannya.
“Beliau (anggota DPRD dimaksud,red) akan mengembalikannya Jum’at (3/11/2017). Dari pengakuan yang bersangkutan, saat ini ia masih ada urusan, sehingga belum sempat mengembalikan,” tandasnya.
Saat disinggung mengenai adanya mobdin yang dikembalikan dalam keadaan rusak parah, legislator berusia sepuh itu menyesalkan hal tersebut. Sebenarnya, menurut Soemarjono, hal itu tergantung kepada pribadi masing-masing yang menggunakan.
“Kita sesalkan terjadi seperti itu(rusak parah,red). Harusnya, ketika diterima dalam keadaan baik, maka saat dikembalikan pun harus dalam kondisi baik. Namun, saya yakin kerusakan tersebut bukanlah factor kesengajaan. Mungkin karena pada saat itu (2015), jalan masih banyak yang jelek,” pungkas Ketua DPRD.[red]