Kapolda Baru Belum Ada Gebrakan, Minyak Cong di Sumsel Makin Marak
Palembang [kabarpali.com] - Penambangan minyak mentah ilegal, atau yang dikenal sebagai minyak cong, di Sumatera Selatan (Sumsel) terus berlanjut meskipun telah terjadi pergantian Kapolda. Praktik illegal drilling dan illegal refinery justru semakin merajalela.
Warga setempat berharap Kapolda Sumsel yang baru, Irjen Andi Rian R Djajadi, dapat mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini. Marhean, salah satu warga, menyatakan, "Kami berharap permasalahan ini segera ditangani karena sudah terlalu lama berlangsung."
Direktur Lembaga Bantuan Hukum PALI, J. Sadewo, juga mendesak Polda Sumsel untuk bergerak cepat dalam menangani illegal drilling dan illegal refinery. "Kapolda diharapkan segera menunjukkan kinerjanya dalam menangani isu ini," ujar Sadewo.
Anggota DPR RI dari Sumsel, Yulian Gunhar, menambahkan bahwa perhatian Kapolda tidak hanya seharusnya pada pemberantasan narkoba, tetapi juga pada kejahatan penambangan ilegal. "Praktik illegal drilling sudah menjadi masalah utama di Sumsel yang harus segera diselesaikan," tegasnya.
Gunhar juga menekankan pentingnya memperkuat Satgas Penanggulangan Illegal Drilling dan Illegal Refinery agar dapat melakukan tindakan konkret di lapangan. "Aktivitas ini masih marak di berbagai wilayah Sumsel," ungkapnya.
Sebelumnya, Indonesia Audit Watch (IAW) mengungkapkan bahwa penambangan ilegal ini telah meluas dan merugikan Pertamina serta masyarakat. Sekretaris Pendiri IAW, Iskandar Sitorus, mendesak Kapolda untuk bertindak tanpa pandang bulu, mengingat peredaran minyak ilegal ini telah menyentuh kota-kota besar di Indonesia.
"Situasi ini sudah sangat mengkhawatirkan," pungkas Iskandar.