Sudah 15 yang tenggelam di Pantura Lematang, Begini Cerita Mistis di Sana

Oleh Redaksi KABARPALI | 23 September 2017
Evakuasi Deri Arisandi.


Tanah Abang [kabarpali.com - Kejadian tewasnya Deri Arisandi (30), yang diakibatkan tenggelam di tepian Penggayutan atau populer dinamai Pantura Sungai Lematang, Kamis (21/9), ternyata bukan kali pertama. 
 
Sebelumnya, menurut informasi dari warga setempat, setidaknya telah ada 15 orang yang juga tewas tenggelam di sana. 
 
Hal itu lantas mencuatkan spekulasi warga tentang adanya cerita mistis dunia lain yang bermukim di Tepian Pantura, Sungai Lematang, Desa Tanah Abang Selatan Kecamatan Tanah Abang. 
 
"Memang ada cerita mistis yang dipercaya banyak warga. Di sana itu memang seram, terbukti setidaknya sudah ada 15 orang yang tewas tenggelam di tempat yang sama," ujar seorang warga. 
 
Ia menambahkan, bahwa dulu pernah ada yang mencari ikan dan mendapat anak buaya. Namun karena termimpi terus akhirnya dilepaskan lagi. 
 
"Dia mimpi terus disuruh kembalikan lagi buaya itu. Selain itu, ibunya buaya tersebut nunggu di Pantura tidak pergi pergi, karena kedengaran suara anaknya di rumah warga itu yang tidak jauh dari pesisir Lematang," tuturnya. 
 
Terkait dengan cerita mitos atau takhayul ini, dibenarkan oleh DPRD PALI asal Kecamatan Tanah Abang ;  Aka Cholik SPdI MM. 
 
Anggota Komisi I itu mengatakan bahwa sepengetahuannya, memang setidaknya sudah 15 orang, termasuk Deri yang meninggal secara tragis, akibat tenggelam di bagian Sungai Lematang yang berpasir itu. 
 
"Oleh karena itu, memang ada kepercayaan warga yang mengatakan bahwa konon di Pantura bermukim kerajaan buaya."
 
Bahkan, tambah Cholik, dulu pernah ada yang hilang tenggelam secara misterius hingga 38 hari baru ditemukan. Namun, ketika muncul pun ternyata masih di lokasi yang sama saat ia dinyatakan hilang. 
 
"Seperti Deri ini kan agak aneh, bertubuh sehat, besar, dan bisa berenang. Kok di saat kemarau (surut, red) seperti ini malah tenggelam?" tutur Cholik, didampingi beberapa warga, Jum'at (22/9).
 
Oleh karenanya, selaku anggota dewan, Cholik menyarankan pemerintah desa membuat aturan agar di pantai itu ada penjaganya atau larangan mandi. 
 
"Harus ada penjaga. Atau dibuat tanda batas yang boleh dijangkau warga. Karena lokasi itu berarti tidak aman. Agar tidak terulang lagi," harapnya.[red] 

BERITA LAINNYA

71293 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

35587 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

23064 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

21979 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

20801 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019
Tanah Abang [kabarpali.com - Kejadian tewasnya Deri Arisandi (30), yang diakibatkan tenggelam di tepian Penggayutan atau populer dinamai Pantura Sungai Lematang, Kamis (21/9), ternyata bukan kali pertama. 
 
Sebelumnya, menurut informasi dari warga setempat, setidaknya telah ada 15 orang yang juga tewas tenggelam di sana. 
 
Hal itu lantas mencuatkan spekulasi warga tentang adanya cerita mistis dunia lain yang bermukim di Tepian Pantura, Sungai Lematang, Desa Tanah Abang Selatan Kecamatan Tanah Abang. 
 
"Memang ada cerita mistis yang dipercaya banyak warga. Di sana itu memang seram, terbukti setidaknya sudah ada 15 orang yang tewas tenggelam di tempat yang sama," ujar seorang warga. 
 
Ia menambahkan, bahwa dulu pernah ada yang mencari ikan dan mendapat anak buaya. Namun karena termimpi terus akhirnya dilepaskan lagi. 
 
"Dia mimpi terus disuruh kembalikan lagi buaya itu. Selain itu, ibunya buaya tersebut nunggu di Pantura tidak pergi pergi, karena kedengaran suara anaknya di rumah warga itu yang tidak jauh dari pesisir Lematang," tuturnya. 
 
Terkait dengan cerita mitos atau takhayul ini, dibenarkan oleh DPRD PALI asal Kecamatan Tanah Abang ;  Aka Cholik SPdI MM. 
 
Anggota Komisi I itu mengatakan bahwa sepengetahuannya, memang setidaknya sudah 15 orang, termasuk Deri yang meninggal secara tragis, akibat tenggelam di bagian Sungai Lematang yang berpasir itu. 
 
"Oleh karena itu, memang ada kepercayaan warga yang mengatakan bahwa konon di Pantura bermukim kerajaan buaya."
 
Bahkan, tambah Cholik, dulu pernah ada yang hilang tenggelam secara misterius hingga 38 hari baru ditemukan. Namun, ketika muncul pun ternyata masih di lokasi yang sama saat ia dinyatakan hilang. 
 
"Seperti Deri ini kan agak aneh, bertubuh sehat, besar, dan bisa berenang. Kok di saat kemarau (surut, red) seperti ini malah tenggelam?" tutur Cholik, didampingi beberapa warga, Jum'at (22/9).
 
Oleh karenanya, selaku anggota dewan, Cholik menyarankan pemerintah desa membuat aturan agar di pantai itu ada penjaganya atau larangan mandi. 
 
"Harus ada penjaga. Atau dibuat tanda batas yang boleh dijangkau warga. Karena lokasi itu berarti tidak aman. Agar tidak terulang lagi," harapnya.[red] 

BERITA TERKAIT

STQH ke-28 di PALI: Momentum Emas Menuju Kabupaten yang Religius

23 April 2025 968

PALI [kabarpali.com] - Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali [...]

Herman Deru Optimis PALI Akan Jadi Segitiga Emas di Sumsel

22 April 2025 1099

PALI [kabarpali.com] — Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman [...]

Dengan Mata Berkaca-kaca, Bupati PALI Ucapkan Terima Kasih pada Dewan Presidium

22 April 2025 2105

    Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) – Dewan Perwakilan [...]

close button