Pipa Migasnya Sering Pecah, Petinggi Pertamina diminta Copot FM dan HSSE Adera Field
PALI [kabarpali.com] – Akibat terlampau sering terjadinya pipa pecah yang berujung pada kebocoran minyak dan gas, yang mencemari lingkungan serta mengakibatkan kerugian tak sedikit bagi masyarakat di sekitar operasional perusahaan. PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Field Adera diprotes masyarakat. Mereka pun meminta jajaran petinggi Pertamina memecat Field Manager (FM) dan Manager Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) perusahaan itu.
Permintaan yang merefresentasikan kekesalan dan kekecewaan masyarakat itu, dilontarkan oleh Ketua Forum Aktivis PALI (FAP), Wisnu Dwi Saputra, S.H. Ia mengatakan bahwa begitu seringnya terjadi pipa pecah, baik akibat korosi maupun disabotase, menggambarkan ketidak mampuan manajemen Adera Field dalam menjamin keberlangsungan operasional perusahaan yang aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar.
“Seperti halnya yang terjadi baru-baru ini di Desa Benuang Kecamatan Talang Ubi. Pipa pecah meledak karena korosif, membuat sebagian warga mengungsi akibat line pipa pertamina bocor. Kini terjadi lagi di Desa Pengabuan Kecamatan Abab yang membuat masyarakat menjadi resah. Selain mengalami kerugian baik secara secara materil dan imateriil, juga menyebabkan pencemaran lingkungan dan merusak ekosistem,” ujarnya pada media ini, Rabu (31/01/2024).
Oleh karena itu, Wisnu mempertanyakan komitmen dan kinerja jajaran perusahaan Adera Field. Ia menyebut, seperti tidak ada keseriusan perusahaan dalam mengantisipasi dan mengatasi hal itu.
“Forum Aktivis PALI (FAP) sudah mengumpulkan data-data line pipa milik Pertamina Adera Field yang sering bocor dalam beberapa tahun terakhir. Baik secara fakta maupun jejak digital,” imbuhnya.
Menurut Wisnu, ada banyak sekali instrumen perundang-undangan yang mengatur persoalan migas ini. Dan itu bisa diterapkan, jika pihak Adera Field mau concern mematuhinya. Namun faktanya kejadian yang sama kerap sekali berulang. Sehingga masyarakat menduga ada ketidakpatuhan perusahaan pada aturan terkait.
“Maka, FAP meminta para petinggi Pertamina pusat untuk mengevaluasi serta mencopot FM dan Manager HSSE Adera Field. Juga menurunkan Tim Inspeksi Independen ke PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Field Adera. Kemudian, kami juga meminta kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dipimpin Direktur Teknik dan Lingkungan turun, agar ke lapangan Adera Field guna menginstruksikan kejadian serupa tidak terulang kembali di masa datang,” ujarnya.
Ditambahkan Wisnu, setiap bagian dari kita bisa menjadi bagian untuk mewujudkan cita-cita ‘zero accident, zero uplanned shutdown dan zero emission’.
“Apabila permintaan kami tidak di indahkan, kami dari Forum Aktivis PALI bakal mengadakan aksi di kantor Pertamina (Persero) pusat di Jakarta, untuk memperjuangkan tuntutan dan aspirasi kami, agar segera ditindak lanjuti, sesuai undang-undang Undang-undang RI No 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum,” tutupnya.
Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan, Adera Field Manager (FM) Dody Tetra Atmadi dan Manager HSSE Suharjono, saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp oleh awak media, tidak memberikan tanggapan/klarifikasinya terkait permasalahan tersebut.[rls/red]