Faktanya Ibukota PALI masih Sulit Air Bersih

Oleh Redaksi KABARPALI | 25 Januari 2018
Ilustrasi/net


PALI [kabarpali.com] - Polemik terkait pengadaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga, masih menjadi persoalan berkepanjangan di Kota Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI. 
 
Tak hanya saat musim kemarau saja. Bahkan pada musim penghujan pun, kebutuhan air bersih masih kerap dikeluhkan masyarakat.
 
Meski pipa pipa air yang dikelolah PT PDAM Lematang Enim Cabang Pendopo - Teluk Lubuk sudah menjangkau sebagian pemukiman warga, namun hal itu belumlah mencukupi kebutuhan mereka. 
 
"Cakmano nak cukup. Aernyo bae (PDAM) nemanlah mati. Kadang berapo ari idak idop. Nah, nak masak lagi susah. Apolagi nak nyuci mandi," keluh Mawan, warga Handayani, Selasa (23/1/2018).
 
Meskipun mengalir, tambah Mawan, biasanya pada tengah malam. Itu pun mengalirnya kecil sekali. Sehingga pemakaian pun harus irit agar tercukupi. 
 
Berbeda lagi yang dialami Jerry, warga sebuah perumahan di kawasan Golf Handayani. Karena instalasi PDAM belum menjangkau ke sana, maka untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia harus merogoh kocek yang tak sedikit. 
 
"Kami rutin membeli air dari PDAM. Semobil tangki  kapasitas 4000 liter seharga Rp150 ribu. Biasanya dua minggu habis. Jadi sebulan pengeluaran membeli air saja sudah Rp300 ribu," ungkapnya.
 
Terkadang, lanjutnya, untuk menghemat, keluarganya menampung air hujan di sebuah drum. "Itu kalau musim penghujan. Kalau musim kemarau terpaksa harus beli," tukasnya.
 
Menurut Jerry, ia pernah mencoba membuat sumur gali namun gagal. Meski sudah sedalam 5 meter, namun belum juga ada mata airnya. Sedangkan tanahnya sangat keras.
 
"Ada tetangga yang berhasil itupun kedalamannya hingga 15 meter. Namun jika disedot terus cepat kering. Tak berbeda dengan sumur bor. Selain cepat kering jika dihisap terus, juga airnya berlinang-linang seperti ada minyaknya," pungkas Jerry. 
 
Sementara itu, Kepala PT PDAM Lematang Enim Cabang Pendopo Teluk lubuk; Rusdi, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa saat ini kendala yang sedang dialami yakni kekurangan debit air. 
 
"Hal ini diakibatkan kurangnya alat pompa kita yang mengalirkan air dari intake PDAM di Teluk Lubuk ke Pendopo. Pemakai (pelanggan,red) banyak, namun air yang mengalir sedikit," ujarnya pada kabarpali.com, Selasa (23/1/2018).
 
Untuk itu, Rusdi berharap, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PERKIM) Kabupaten PALI, pemerintah bisa membantu pengadaan pompa tambahan.
 
"Maksud kami, Perkim koordinasi dengan PDAM. Apa yang mau dibantu. Agar tepat, koordinasi dengan PDAM pusat. Sebab, kalau melalui APBD Muara Enim pasti sudah tidak mau lagi membantu PDAM Pendopo," singkatnya.[red] 

BERITA LAINNYA

71292 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

35586 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

23064 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

21978 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

20801 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019
PALI [kabarpali.com] - Polemik terkait pengadaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga, masih menjadi persoalan berkepanjangan di Kota Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI. 
 
Tak hanya saat musim kemarau saja. Bahkan pada musim penghujan pun, kebutuhan air bersih masih kerap dikeluhkan masyarakat.
 
Meski pipa pipa air yang dikelolah PT PDAM Lematang Enim Cabang Pendopo - Teluk Lubuk sudah menjangkau sebagian pemukiman warga, namun hal itu belumlah mencukupi kebutuhan mereka. 
 
"Cakmano nak cukup. Aernyo bae (PDAM) nemanlah mati. Kadang berapo ari idak idop. Nah, nak masak lagi susah. Apolagi nak nyuci mandi," keluh Mawan, warga Handayani, Selasa (23/1/2018).
 
Meskipun mengalir, tambah Mawan, biasanya pada tengah malam. Itu pun mengalirnya kecil sekali. Sehingga pemakaian pun harus irit agar tercukupi. 
 
Berbeda lagi yang dialami Jerry, warga sebuah perumahan di kawasan Golf Handayani. Karena instalasi PDAM belum menjangkau ke sana, maka untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia harus merogoh kocek yang tak sedikit. 
 
"Kami rutin membeli air dari PDAM. Semobil tangki  kapasitas 4000 liter seharga Rp150 ribu. Biasanya dua minggu habis. Jadi sebulan pengeluaran membeli air saja sudah Rp300 ribu," ungkapnya.
 
Terkadang, lanjutnya, untuk menghemat, keluarganya menampung air hujan di sebuah drum. "Itu kalau musim penghujan. Kalau musim kemarau terpaksa harus beli," tukasnya.
 
Menurut Jerry, ia pernah mencoba membuat sumur gali namun gagal. Meski sudah sedalam 5 meter, namun belum juga ada mata airnya. Sedangkan tanahnya sangat keras.
 
"Ada tetangga yang berhasil itupun kedalamannya hingga 15 meter. Namun jika disedot terus cepat kering. Tak berbeda dengan sumur bor. Selain cepat kering jika dihisap terus, juga airnya berlinang-linang seperti ada minyaknya," pungkas Jerry. 
 
Sementara itu, Kepala PT PDAM Lematang Enim Cabang Pendopo Teluk lubuk; Rusdi, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa saat ini kendala yang sedang dialami yakni kekurangan debit air. 
 
"Hal ini diakibatkan kurangnya alat pompa kita yang mengalirkan air dari intake PDAM di Teluk Lubuk ke Pendopo. Pemakai (pelanggan,red) banyak, namun air yang mengalir sedikit," ujarnya pada kabarpali.com, Selasa (23/1/2018).
 
Untuk itu, Rusdi berharap, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PERKIM) Kabupaten PALI, pemerintah bisa membantu pengadaan pompa tambahan.
 
"Maksud kami, Perkim koordinasi dengan PDAM. Apa yang mau dibantu. Agar tepat, koordinasi dengan PDAM pusat. Sebab, kalau melalui APBD Muara Enim pasti sudah tidak mau lagi membantu PDAM Pendopo," singkatnya.[red] 

BERITA TERKAIT

STQH ke-28 di PALI: Momentum Emas Menuju Kabupaten yang Religius

23 April 2025 958

PALI [kabarpali.com] - Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali [...]

Herman Deru Optimis PALI Akan Jadi Segitiga Emas di Sumsel

22 April 2025 1096

PALI [kabarpali.com] — Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman [...]

Dengan Mata Berkaca-kaca, Bupati PALI Ucapkan Terima Kasih pada Dewan Presidium

22 April 2025 2099

    Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) – Dewan Perwakilan [...]

close button