Dampak Negatif Penambangan Batu Bara terhadap Lingkungan
SETIAP kegiatan penambangan, baik batu bara, ataupun yang lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitar. Dampak positifnya adalah meningkatkan devisa negara dan pendapatan asil daerah serta dapat menampung tenaga kerja.
Sedangkan dampak negatifnya adalah merusak lingkungan sekitar serta dapat mengganggu aktivitas masyarakat setempat, dan juga berdampak terhadap sosial kemasyarakatan dari kegiatan penambangan batu bara yang ada di lingkungan sekitar.
Semua berawal dari sebuah ledakan di dalam tanah, bumi dikupas untuk diambil batu baranya. Meski disebut batu sesungguhnya ia adalah sisa tumbuh–tumbuhan yang mengendap dan tertimbun selama 200 hingga 300 juta tahun.
Batu bara diangkut dari sungai-sungai di pedalaman melalui tongkang-tongkang bermuatan rata-rata 8.000 ton ini dibawa melintasi sungai yang lebih besar. Atau diangkut melalui jalur darat. Menggunakan armada transportasi dengan muatan belasan ton hingga puluhan ton.
Di lautan, sebagian dipindahkan ke Kapal Vessel dengan kapasitas hingga 50.000 ton ada yang diekspor ada juga yang langsung dikirim ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di dalam negeri. Di sini batu bara dibakar dan uapnya digunakan untuk membangkitkan turbin yang akan menghasilkan listrik-listrik, lalu dialirkan hingga ke kamar kita.
Tetapi hal tersebut masih bagian kecil dari cerita besar tentang bagaimana sesungguhnya sumber energi ini dihasilkan, pencemaran adalah salah satu dampak yang dapat dirasakan secara langsung dalam penambangan batu bara. Adapun pencemaran yang dapat terjadi, seperti :
1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat, energi atau komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati yang mengakibatkan penurunan kualitas air, sehingga air tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Adapun akibat dari pencemaran air, yaitu dapat menyebabkan rusaknya ekosistem yang ada di air, erosi kekurangan sumber air bersih, serta dapat menyebabkan tanah longsor.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah keadaan di mana komposisi udara menjadi tidak stabil diakibatkan karena adanya asap-asap kendaraan bermotor, asap-asap industri pabrik, juga respirasi manusia berupa karbondioksida yang naik ke atmosfer.
Adapun akibat dari pencemaran udara, yaitu dapat menyebabkan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), emfisema (gejala kesulitan pengangkutan oksigen), efek rumah kaca, serta dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang dapat mengakibatkan lapisan ozon berlubang dan sinar UV yang dipancarkan matahari dapat masuk langsung ke Bumi. Sinar UV ini dapat menyebabkan kanker dan pemanasan global.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami, hal tersebut biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri, limbah industri yang langsung dibuang ke tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah, zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Adapun akibat dari pencemaran tanah, yaitu dapat menimbulkan banjir, tanah menjadi tandus, terganggunya aktivitas mausia, tanah longsor, terganggunya kesehatan, serta dapat meyebabkan kesuburan tanah menjadi rusak. Harusnya kita lebih peduli dengan lingkungan, untuk kehidupan yang lebih baik. Karena dengan menyelamatkan bumi ini berarti menyelamatkan diri kita sendiri dan juga orang lain.
Hal-hal seperti yang telah disampaikan di atas merupakan sebagian kecil dari dampak pertambangan batu bara terhadap lingkungan. Masih ada dampak yang lainnya seperti dampaknya terhadap manusia, dampaknya terhadap sosial kemasyarakatan, dan lain – lain. [red/Fadil Syafiq]