Apa Penyebab Minyak Goreng Langka?

Ilustrasi/net
25 Februari 2022 Comments | SEKITAR KITA, KESEHATAN & KELUARGA, Headline | Oleh Redaksi KABARPALI


NASIONAL – Penyebab minyak goreng kemasan dan curah langka saat ini tidak terlepas dari ulah pengusaha dan individu yang mementingkan diri sendiri.

Minyak goreng yang langka tidak hanya dipicu oleh naiknya Crude Palm Oil (CPO) atau langkanya stok minyak sawit, tetapi juga disebabkan reaksi masyarakat dalam menyikapinya.

Dalam sebulan terakhir, pemerintah telah mengupayakan stok minyak goreng dapat stabil dengan harga yang terjangkau.

Program-program prioritas dijalankan bersama berbagai sektor baik dari sisi pemerintah maupun swasta.

Mulai dari produsen, gerai ritel, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dan dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia serta seluruh kementerian dan lembaga terkait

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, memberi apresiasi bagi pihak-pihak tersebut, namun dia juga mengimbau masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjadi bagian solutif dalam masalah ini.

Dirangkum dari Pikiran-Rakyat.com, kelangkaan minyak goreng di Indonesia disebabkan 3 hal berikut ini.

1. Panic buying

Sejak adanya pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia cenderung sering terbawa arus panik dan secara tidak terkendali membeli barang langka dalam jumlah banyak sekaligus.

Mulai dari masker, hand sanitizer, susu beruang, hingga temulawak.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi secara spesifik mengaitkan fenomena kepanikan membeli ini ke dalam kelangkaan minyak goreng di Indonesia.

2. Kecurangan Distributor

Sejak minyak goreng mengalami kelangkaan, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan secara intensif melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan distributor minyak goreng (migor).

Baginya, sedikit saja pemerintah kecolongan di bagian distribusi, kelangkaan minyak goreng akan tetap masif terjadi di masyarakat.

3. Penimbunan dalam negeri

Kasus penimbunan minyak goreng terbesar yang kini sedang hangat diperbincangkan adalah Gudang PT. Salim Ivomas Pratama Tbk.

Pihak kepolisian menemukan tumpukan minyak goreng ditengah kelangkaan, sebanyak 1.138.361 Kg di gudang penyimpanan perusahaan tersebut.

Kasus ini terkuak saat tim Subdit I/Indag Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara bersama Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan monitoring pada Jumat, 18 Februari 2022.***

BERITA LAINNYA

35696 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

18606 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

17360 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019

16786 KaliPura-pura Minta Kerok, Mertua Coba Perkosa Menantunya

Talang Ubi [kabarpali.com] - Tak patut sekali ulah Irsanto bin Zainal (39) [...]

30 November 2018

15840 KaliTak Hanya Bupati Muara Enim, KPK Juga Tangkap Pengusaha & Kepala Dinas PUBM

SUMSEL - Bupati Muara Enim, H, Ahmad Yani,  diduga [...]

03 September 2019

NASIONAL – Penyebab minyak goreng kemasan dan curah langka saat ini tidak terlepas dari ulah pengusaha dan individu yang mementingkan diri sendiri.

Minyak goreng yang langka tidak hanya dipicu oleh naiknya Crude Palm Oil (CPO) atau langkanya stok minyak sawit, tetapi juga disebabkan reaksi masyarakat dalam menyikapinya.

Dalam sebulan terakhir, pemerintah telah mengupayakan stok minyak goreng dapat stabil dengan harga yang terjangkau.

Program-program prioritas dijalankan bersama berbagai sektor baik dari sisi pemerintah maupun swasta.

Mulai dari produsen, gerai ritel, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dan dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia serta seluruh kementerian dan lembaga terkait

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, memberi apresiasi bagi pihak-pihak tersebut, namun dia juga mengimbau masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjadi bagian solutif dalam masalah ini.

Dirangkum dari Pikiran-Rakyat.com, kelangkaan minyak goreng di Indonesia disebabkan 3 hal berikut ini.

1. Panic buying

Sejak adanya pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia cenderung sering terbawa arus panik dan secara tidak terkendali membeli barang langka dalam jumlah banyak sekaligus.

Mulai dari masker, hand sanitizer, susu beruang, hingga temulawak.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi secara spesifik mengaitkan fenomena kepanikan membeli ini ke dalam kelangkaan minyak goreng di Indonesia.

2. Kecurangan Distributor

Sejak minyak goreng mengalami kelangkaan, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan secara intensif melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan distributor minyak goreng (migor).

Baginya, sedikit saja pemerintah kecolongan di bagian distribusi, kelangkaan minyak goreng akan tetap masif terjadi di masyarakat.

3. Penimbunan dalam negeri

Kasus penimbunan minyak goreng terbesar yang kini sedang hangat diperbincangkan adalah Gudang PT. Salim Ivomas Pratama Tbk.

Pihak kepolisian menemukan tumpukan minyak goreng ditengah kelangkaan, sebanyak 1.138.361 Kg di gudang penyimpanan perusahaan tersebut.

Kasus ini terkuak saat tim Subdit I/Indag Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara bersama Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan monitoring pada Jumat, 18 Februari 2022.***

BERITA TERKAIT

Beginilah Sejarah Blibli yang Mampu Bertahan Hingga Sekarang

04 November 2022 1368

Apakah Anda berbelanja di Blibli nyaris setiap saat? Blibli adalah marketplace [...]

Punya Mobil Pick Up? Ini 5 Jenis Usaha yang Bisa Dilakukan dengan Mobil Pick Up

20 Mei 2022 5363

Punya mobil pick up di rumah tetapi belum dimanfaatkan dengan optimal? Nah, [...]

Kreasi di tengah Pandemi, Limbah Kayu Jadi Rupiah

26 September 2021 1376

Penukal [kabarpali.com] -  Kondisi pandemi Covid 19 yang berimbas [...]

close button