Alternatif Selain Karet, Petani PALI diajak Budidaya Kedelai
Oleh Redaksi KABARPALI
Panen perdana jagung dan tanam perdana kedelai di Kabupaten PALI, beberapa waktu lalu.
PALI [kabarpali.com] - Keseriusan pemerintah Kabupaten PALI untuk mengembangkan pertanian di Bumi Serepat Serasan, patut diacungi jempol. Tawarkan alternatif lain selain berkebun karet, masyarakat pun diajak menanam kedelai.
Tak tanggung-tanggung, untuk menjamin ketersediaan bibit unggul yang baik untuk bertani kedelai. Daerah ini bahkan sudah bisa menghasilkan benih sendiri, yang sudah tersertifikasi.
"Kemaren kita masih membeli benih dari Jawa Timur. Namun akhir bulan ini kita akan panen kedelai sendiri yang bisa menjadi benih untuk pengembangan pertanian kedelai," ujar Plt Kepala Dinas Pertanian PALI ; Ahmad Jhoni SP, Kamis (11/10/2018).
Cikal bakal benih itu akan dipanen dari lahan uji coba seluas 6 hektar (3 hektar di bawah naungan karet) yang dikelolah oleh Kelompok Tani di Desa Simpang Tais Kecamatan Talang Ubi.
"Benih tersebut sudah tersertifikasi Balai Benih Provinsi Sumsel. Nantinya akan kita kembangkan lagi di Desa Mandiri Benih di Talang Ubi Selatan, seluas 10 hektar milik H Sumarno," urai Jhoni.
Mengetahui Kabupaten PALI sudah memproduksi benih yang tersertifikasi, lanjut Jhoni, saat ini beberapa Kabupaten lain, bahkan sudah menghubungi pihaknya, dan meminta disuplai bibit kedelai, untuk dikembangkan juga di daerahnya.
"Ada empat varietas yang kita kembangkan yakni benih Anjasmoro, Dina, Derim 1 dan 2, serta Demas. Bibit itu bisa terus direproduksi hingga tujuh turunan, baru selanjutnya bisa dimakan, karena tak bagus lagi untuk benih."
Menurut Jhoni, komoditas kedelai ini sangat menggiurkan untuk dikembangkan di PALI, karena kondisi tanahnya yang cocok. Selain itu, masa tanamnya hanya 3 bulan.
"Bisa juga di tanam di antara tanaman karet. Ini yang sedang kita sosialisasikan pada masyarakat," tutupnya.[red]