Wakil Ketua DPRD PALI Desak Pemerintah Hentikan Sementara Program MBG, Soroti Kasus Keracunan Massal

Oleh Redaksi KABARPALI | 24 September 2025
Ilustrasi/net


PALI [kabarpali.com] – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Firdaus Hasbullah, SH., MH., mendesak pemerintah untuk menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG). Desakan ini muncul menyusul maraknya kasus keracunan massal yang dialami anak-anak penerima manfaat MBG di sejumlah daerah.

Firdaus menegaskan, keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas utama di atas kepentingan program. Ia menilai, persoalan yang muncul bukan sekadar kesalahan teknis di lapangan, melainkan masalah sistemik yang berkaitan dengan tata kelola program di tingkat nasional.

“Hentikan program MBG sekarang juga. Ini bukan semata kesalahan teknis, tapi kesalahan sistem di Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana. Faktanya, kasus keracunan ini terjadi di banyak daerah,” tegas Firdaus, Rabu (24/9/2025).

Politisi yang juga dikenal vokal dalam isu kesejahteraan masyarakat ini mengungkapkan, sejumlah laporan menunjukkan makanan MBG yang dibagikan kerap dalam kondisi tidak layak konsumsi.

“Ada yang baunya sudah tak sedap, bahkan diduga menjadi penyebab anak-anak keracunan. Bagaimana mungkin program sebesar ini tidak dikawal ketat kualitasnya?” ujarnya.

Firdaus menilai, pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan MBG, mulai dari proses pengadaan, distribusi, hingga pengawasan mutu makanan. Menurutnya, tanpa pembenahan serius, program yang sejatinya bertujuan mulia tersebut justru berpotensi mengancam keselamatan generasi penerus bangsa.

“Kita semua mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak. Tetapi kalau pelaksanaannya seperti ini, lebih baik dihentikan dulu sampai ada jaminan keamanan dan mutu. Jangan sampai anak-anak jadi korban,” pungkasnya.[red]

BERITA LAINNYA

101144 KaliTangis Tukang Tempe dari PALI: Saat Harapan Dicemari Isu Racun

DI SEBUAH  sudut pasar tradisional di Kabupaten Penukal Abab Lematang [...]

21 Mei 2025

76931 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

38346 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

24617 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

22833 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

PALI [kabarpali.com] – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Firdaus Hasbullah, SH., MH., mendesak pemerintah untuk menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG). Desakan ini muncul menyusul maraknya kasus keracunan massal yang dialami anak-anak penerima manfaat MBG di sejumlah daerah.

Firdaus menegaskan, keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas utama di atas kepentingan program. Ia menilai, persoalan yang muncul bukan sekadar kesalahan teknis di lapangan, melainkan masalah sistemik yang berkaitan dengan tata kelola program di tingkat nasional.

“Hentikan program MBG sekarang juga. Ini bukan semata kesalahan teknis, tapi kesalahan sistem di Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana. Faktanya, kasus keracunan ini terjadi di banyak daerah,” tegas Firdaus, Rabu (24/9/2025).

Politisi yang juga dikenal vokal dalam isu kesejahteraan masyarakat ini mengungkapkan, sejumlah laporan menunjukkan makanan MBG yang dibagikan kerap dalam kondisi tidak layak konsumsi.

“Ada yang baunya sudah tak sedap, bahkan diduga menjadi penyebab anak-anak keracunan. Bagaimana mungkin program sebesar ini tidak dikawal ketat kualitasnya?” ujarnya.

Firdaus menilai, pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan MBG, mulai dari proses pengadaan, distribusi, hingga pengawasan mutu makanan. Menurutnya, tanpa pembenahan serius, program yang sejatinya bertujuan mulia tersebut justru berpotensi mengancam keselamatan generasi penerus bangsa.

“Kita semua mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak. Tetapi kalau pelaksanaannya seperti ini, lebih baik dihentikan dulu sampai ada jaminan keamanan dan mutu. Jangan sampai anak-anak jadi korban,” pungkasnya.[red]

BERITA TERKAIT

Rapat Paripurna DPRD PALI: Wabup Iwan Tuaji Jawab Pandangan Fraksi Terkait Raperda APBD 2026

05 November 2025 123

PALI [kabarpali.com] — Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir [...]

DPRD PALI Bahas Raperda APBD 2026, Sejumlah Fraksi Tekankan Kemandirian Fiskal

03 November 2025 181

PALI [kabarpali.com] — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten [...]

Istri Terdakwa Korupsi di PALI Titipkan Uang Pengganti Rp200 Juta ke Kejaksaan

29 Oktober 2025 1700

PALI [kabarpali.com] — Kejaksaan Negeri Penukal Abab Lematang Ilir [...]

close button