Tak Boleh dibesuk, Keluarga Pasien Komplain Layanan RSUP M Hoesin

Oleh Redaksi KABARPALI | 15 Oktober 2022
foto/net


Palembang [kabarpali.com] - Keluarga salah satu pasien yang sedang dilakukan pengobatan di RSUP Mohammad Hoesin Palembang mengeluhkan layanan RS milik pemerintah itu.
 
Hal tersebut, lantaran pihak RS yang melarang siapa pun untuk membesuk keluarganya yang sedang sakit dan di rawat di sana.
 
Menurut Taufik, salah satu keluarga pasien, di RSUP M. Hoesin tak ada jam besuk, semua pengunjung yang datang tanpa id card penunggu pasien dilarang masuk oleh security.
 
"Hanya satu orang yang diperkenankan untuk menunggui pasien. Padahal ada kondisi pasien yang tak bisa ditunggui hanya oleh satu orang. Ini cukup merepotkan," keluhnya.
 
Misalnya, tambah Taufik, untuk kondisi pasien yang tak bisa dan/atau tak mau ditinggal. Maka saat yang menunggui perlu membeli makanan, atau harus ke toilet, hal ini menjadi sangat dilema.
 
"Oleh karenanya, saran dan masukkan kami, tolong diizinkan keluarga yang menunggui, paling tidak maksimal 2 orang. Kemudian dibuat jam besuk, agar bila ada sanak kerabat lain yang ingin memberi motivasi bisa datang," harapnya.
 
Sebab, imbuh Taufik yang telah menunggui kakaknya, yang telah dirawat selama sekitar dua bulan ini, karena sakit paru-paru, semangat dan motivasi dari keluarga sangat berperan guna kesembuhan pasien.
 
"Ketemu dan bertatap muka secara langsung bisa memberikan semangat bagi pasien. Motivasi yang diberikan juga diharap akan menumbuhkan kembali gelora untuk tetap hidup dan segera sembuh dari sakitnya," urai Taufik sungguh-sungguh.
 
Selain daripada itu, mewakili keluarga pasien lainnya, ia juga berharap agar dokter maupun tim medis lainnya, dapat secara terbuka dan berkala menyampaikan hasil pengobatan maupun rencana tindakan kepada keluarga pasien, tanpa perlu ditanya dahulu.
 
"Hal ini sangat perlu untuk diketahui oleh pasien maupun keluarganya, karena menyangkut progres perawatan yang dilakukan. Sehingga kami dapat mengetahui bagaimana kondisi terkini keluarga kami yang sakit," pungkasnya.
 
Hingga berita ini ditayangkan, belum didapat keterangan dari pihak RSUP M Hoesin Palembang.[red]

BERITA LAINNYA

62157 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

34539 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

22165 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

21404 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

20319 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019
Palembang [kabarpali.com] - Keluarga salah satu pasien yang sedang dilakukan pengobatan di RSUP Mohammad Hoesin Palembang mengeluhkan layanan RS milik pemerintah itu.
 
Hal tersebut, lantaran pihak RS yang melarang siapa pun untuk membesuk keluarganya yang sedang sakit dan di rawat di sana.
 
Menurut Taufik, salah satu keluarga pasien, di RSUP M. Hoesin tak ada jam besuk, semua pengunjung yang datang tanpa id card penunggu pasien dilarang masuk oleh security.
 
"Hanya satu orang yang diperkenankan untuk menunggui pasien. Padahal ada kondisi pasien yang tak bisa ditunggui hanya oleh satu orang. Ini cukup merepotkan," keluhnya.
 
Misalnya, tambah Taufik, untuk kondisi pasien yang tak bisa dan/atau tak mau ditinggal. Maka saat yang menunggui perlu membeli makanan, atau harus ke toilet, hal ini menjadi sangat dilema.
 
"Oleh karenanya, saran dan masukkan kami, tolong diizinkan keluarga yang menunggui, paling tidak maksimal 2 orang. Kemudian dibuat jam besuk, agar bila ada sanak kerabat lain yang ingin memberi motivasi bisa datang," harapnya.
 
Sebab, imbuh Taufik yang telah menunggui kakaknya, yang telah dirawat selama sekitar dua bulan ini, karena sakit paru-paru, semangat dan motivasi dari keluarga sangat berperan guna kesembuhan pasien.
 
"Ketemu dan bertatap muka secara langsung bisa memberikan semangat bagi pasien. Motivasi yang diberikan juga diharap akan menumbuhkan kembali gelora untuk tetap hidup dan segera sembuh dari sakitnya," urai Taufik sungguh-sungguh.
 
Selain daripada itu, mewakili keluarga pasien lainnya, ia juga berharap agar dokter maupun tim medis lainnya, dapat secara terbuka dan berkala menyampaikan hasil pengobatan maupun rencana tindakan kepada keluarga pasien, tanpa perlu ditanya dahulu.
 
"Hal ini sangat perlu untuk diketahui oleh pasien maupun keluarganya, karena menyangkut progres perawatan yang dilakukan. Sehingga kami dapat mengetahui bagaimana kondisi terkini keluarga kami yang sakit," pungkasnya.
 
Hingga berita ini ditayangkan, belum didapat keterangan dari pihak RSUP M Hoesin Palembang.[red]

BERITA TERKAIT

PWI PALI Gelar Kompetisi Karya Jurnalistik 2025: Angkat Wisata Budaya dalam Rangka HPN dan HUT PWI ke-79

09 Februari 2025 183

PALI [kabarpali.com] – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) [...]

Perkuat Sinergi, Kadis Kominfo Kunjungi PWI PALI

14 Januari 2025 1434

PALI [kabarpali.com] - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) [...]

Silaturahmi Ketua PWI PALI dan Waka II DPRD: Sinergi untuk Kemajuan Daerah

28 Desember 2024 2391

Palembang [kabarpali.com] – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) [...]

close button