Pasca Unjuk Rasa, Massa di PALI Pastikan Kawal Aturan Bakar Lahan Tani

Oleh Redaksi KABARPALI | 24 Juni 2023


PALI [kabarpali.com] - Usai melakukan aksi unjuk rasa pada Rabu (21/6/2023) lalu, massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa, Masyarakat dan Pemuda PALI Melawan menegaskan akan terus memantau dan mengawal berbagai isu soal larangan bakar lahan di Bumi Serepat Serasan.

Pernyataan itu disampaikan sebagai bentuk kontrol sosial kebijakan, kepada para petani di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumsel, untuk memastikan aturan tidak dilaksanakan secara keliru, sehingga para petani tetap dapat terus menjalankan profesinya dengan aman dan nyaman.

Menurut Dwiki Sandy, S.Pd., salah satu aktivis yang menginisiasi gerakan tersebut, beberapa tuntutan yang mereka sampaikan saat aksi turun ke jalan, sudah disampaikan kepada pemangku kebijakan, dan mereka berjanji akan mengakomodirnya, dalam waktu dekat ini.

Maka, ia bersama dengan kawan-kawan seperjuangan akan terus mengingatkan agar kebijakan yang diambil lebih pro rakyat terutama para petani, tetap selaras dan konsisten dengan aturan namun juga mengedepankan upaya preventif yang berkemanusiaan.

"Kami akan terus mengawal sampai benar-benar tuntutan kami diwujudkan! Kami sampaikan pesan kepada Kapolres untuk jangan menakut-nakuti masyarakat, lakukanlah upaya humanis. Semoga Pemkab dapat segera merealisasikan apa yang kemarin disepakati dan segera terbitkanlah kebijakan konkrit!" ungkap Dwiki Sandy, mantan Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya, Kamis (22/6/2023).

Sementara itu, rekan aktivis lainnya, Abu Rizal, S.Ag., yang merupakan koordinator aksi Aliansi Masyarakat Mahasiswa dan Pemuda PALI Melawan, meminta agar pihak terkait terutama Aparat Penegak Hukum (APH) dan Pemkab PALI dapat melakukan sosialisasi tentang aturan bakar lahan secara massif dan komprehensif.

Menurutnya, masyarakat perlu tau bakar lahan seperti apa yang tidak boleh dan yang bagaimana yang diperbolehkan, terutama jika mengacu pada aturan terbaru Pasal 69 ayat (2) UU 11/2020 tentang Cipta Kerja, yang menyatakan bahwa ada pengecualian bakar lahan bagi petani dengan memperhatikan kearifan lokal setempat.

"Jajaran Polres PALI harus lebih masif lagi melakukan sosialisasinya, dan jangan hanya sekedar formalitas saja sosialisasinya, mestinya Polres PALI melakukan sosialisasinya door to door ke para petani, mengingat kebanyakan dari kaum petani tidak punya media sosial, bahkan bisa dikatakan tidak mengerti cara memainkan media sosial," cetus alumni Universitas Islam Negeri Raden Fattah itu.

Abu Rizal juga menyentil Pemkab PALI yang terkesan acuh serta belum serius dalam menyikapi persoalan petani di daerah ini. Padahal wacana menjadikan PALI dapat swasembada pangan atau menjadi sentra hasil kebun tertentu kerap dihembuskan.

"Pemkab PALI juga harus turut andil dalam permasalahan ini, jangan terkesan acuh tak acuh terhadap petani, berikan solusi nyata untuk kaum petani yang ada di Kabupaten PALI. Kebijakan atau program yang dilakukan jangan hanya terkesan formalitas dan lips service saja." Imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, sejak penangkapan tiga petani yang bakar lahan ladang di Desa Sungai Langan Kecamatan Penukal Kabupaten PALI, 12 Juni 2023 lalu, masyarakat di Bumi Serepat Serasan naik pitam. Mereka marah karena aturan belum disosialisasikan dengan jelas, namun sudah dikedepankan penegakan hukum yang refresif.

Akibatnya muncullah gerakan aksi dari berbagai elemen masyarakat yang puncaknya demonstrasi di Mapolres PALI dan Kantor Bupati PALI. Mereka mendesak para tahanan dibebaskan sepenuhnya, dan meminta Pemkab PALI menerbitkan aturan turunan berupa Perda atau Perbup yang mengatur teknis bakar lahan sesuai kearifan lokal PALI.**

BERITA LAINNYA

101144 KaliTangis Tukang Tempe dari PALI: Saat Harapan Dicemari Isu Racun

DI SEBUAH  sudut pasar tradisional di Kabupaten Penukal Abab Lematang [...]

21 Mei 2025

76931 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

38346 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

24617 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

22833 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

PALI [kabarpali.com] - Usai melakukan aksi unjuk rasa pada Rabu (21/6/2023) lalu, massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa, Masyarakat dan Pemuda PALI Melawan menegaskan akan terus memantau dan mengawal berbagai isu soal larangan bakar lahan di Bumi Serepat Serasan.

Pernyataan itu disampaikan sebagai bentuk kontrol sosial kebijakan, kepada para petani di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumsel, untuk memastikan aturan tidak dilaksanakan secara keliru, sehingga para petani tetap dapat terus menjalankan profesinya dengan aman dan nyaman.

Menurut Dwiki Sandy, S.Pd., salah satu aktivis yang menginisiasi gerakan tersebut, beberapa tuntutan yang mereka sampaikan saat aksi turun ke jalan, sudah disampaikan kepada pemangku kebijakan, dan mereka berjanji akan mengakomodirnya, dalam waktu dekat ini.

Maka, ia bersama dengan kawan-kawan seperjuangan akan terus mengingatkan agar kebijakan yang diambil lebih pro rakyat terutama para petani, tetap selaras dan konsisten dengan aturan namun juga mengedepankan upaya preventif yang berkemanusiaan.

"Kami akan terus mengawal sampai benar-benar tuntutan kami diwujudkan! Kami sampaikan pesan kepada Kapolres untuk jangan menakut-nakuti masyarakat, lakukanlah upaya humanis. Semoga Pemkab dapat segera merealisasikan apa yang kemarin disepakati dan segera terbitkanlah kebijakan konkrit!" ungkap Dwiki Sandy, mantan Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya, Kamis (22/6/2023).

Sementara itu, rekan aktivis lainnya, Abu Rizal, S.Ag., yang merupakan koordinator aksi Aliansi Masyarakat Mahasiswa dan Pemuda PALI Melawan, meminta agar pihak terkait terutama Aparat Penegak Hukum (APH) dan Pemkab PALI dapat melakukan sosialisasi tentang aturan bakar lahan secara massif dan komprehensif.

Menurutnya, masyarakat perlu tau bakar lahan seperti apa yang tidak boleh dan yang bagaimana yang diperbolehkan, terutama jika mengacu pada aturan terbaru Pasal 69 ayat (2) UU 11/2020 tentang Cipta Kerja, yang menyatakan bahwa ada pengecualian bakar lahan bagi petani dengan memperhatikan kearifan lokal setempat.

"Jajaran Polres PALI harus lebih masif lagi melakukan sosialisasinya, dan jangan hanya sekedar formalitas saja sosialisasinya, mestinya Polres PALI melakukan sosialisasinya door to door ke para petani, mengingat kebanyakan dari kaum petani tidak punya media sosial, bahkan bisa dikatakan tidak mengerti cara memainkan media sosial," cetus alumni Universitas Islam Negeri Raden Fattah itu.

Abu Rizal juga menyentil Pemkab PALI yang terkesan acuh serta belum serius dalam menyikapi persoalan petani di daerah ini. Padahal wacana menjadikan PALI dapat swasembada pangan atau menjadi sentra hasil kebun tertentu kerap dihembuskan.

"Pemkab PALI juga harus turut andil dalam permasalahan ini, jangan terkesan acuh tak acuh terhadap petani, berikan solusi nyata untuk kaum petani yang ada di Kabupaten PALI. Kebijakan atau program yang dilakukan jangan hanya terkesan formalitas dan lips service saja." Imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, sejak penangkapan tiga petani yang bakar lahan ladang di Desa Sungai Langan Kecamatan Penukal Kabupaten PALI, 12 Juni 2023 lalu, masyarakat di Bumi Serepat Serasan naik pitam. Mereka marah karena aturan belum disosialisasikan dengan jelas, namun sudah dikedepankan penegakan hukum yang refresif.

Akibatnya muncullah gerakan aksi dari berbagai elemen masyarakat yang puncaknya demonstrasi di Mapolres PALI dan Kantor Bupati PALI. Mereka mendesak para tahanan dibebaskan sepenuhnya, dan meminta Pemkab PALI menerbitkan aturan turunan berupa Perda atau Perbup yang mengatur teknis bakar lahan sesuai kearifan lokal PALI.**

BERITA TERKAIT

Semarak HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 di PALI: Penuh Lomba, Kreativitas, dan Apresiasi

07 November 2025 142

PALI [kabarpali.com] – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 [...]

79 Tahun Sejalan, Kapolri Sebut PWI Mitra Strategis Polri

07 November 2025 142

Jakarta [kabarpali.com] — Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo [...]

PWI Sumsel Gelar Bimtek Bakohumas dan Lomba Content Creative se-Sumatera Selatan

07 November 2025 111

Palembang [kabarpali.com] — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi [...]

close button