Persoalkan Debu hingga CSR, Masyarakat Geruduk PT Servo Lintas Raya
Tanah Abang – PALI [kabarpali.com] | Masyarakat di Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan kian merasa resah, atas Keberadaan PT Servo Lintas Raya (SLR) yang mengelola jalan hauling batubara di sebagian wilayah Kabupaten PALI.
Penyebabnya ditenggarai akibat operasional perusahaan, mulai dari proses bongkar muat batubara yang berada di stockpile KM 36, hingga pengangkutan menggunakan mobil dump truck telah menimbulkan debu yang beterbangan mencemari lingkungan hingga ke pemukiman warga setempat.
Masyarakat yang terlampau kesal atas kondisi tersebut pun menggalang massa yang terdiri dari ratusan warga dari Desa Harapan Jaya, dan sekitarnya mendatangi kantor perusahaan yang merupakan bagian dari Titan Group itu. Tepatnya di jalan khusus batubara KM 36 jalan PT. SLR, Kecamatan Tanah Abang.
Sebanyak empat poin tuntutan disuarakan oleh mereka pada aksi unjuk rasa tersebut. Menggunakan media kertas karton, warga menyampaikan protes dan aspirasi mereka kepada pihak perusahaan. Antara lain terkait kesehatan masyarakat dan anak sekolah yang terimbas debu dari aktivitas perusahaan.
"Debu dari operasional perusahaan ini telah menyerang hingga ke pemukiman dan sekolah. Sehingga, kami minta perusahaan untuk bertanggung jawab!" tegas massa diwakili Koordinator Aksi (Korak) Ali Sabet dan rekan-rekannya, pada awak media, Senin (11/9).
Tuntutan kedua, perusahan juga diminta agar serius memperhatikan dampak pencemaran lingkungan, karena adanya sejumlah stockpile yang ketika hujan aliran airnya langsung ke sungai. Sehingga berdampak pada pendangkalan sungai dan membuat air sungai menjadi keruh.
"Lalu bisa kita lihat terdapat anak-anak sungai yang kini kian mendangkal akibat endapan dari debu batubara yang mengalir," imbuhnya.
Selain itu juga, dirinya meminta keterbukaan dana CSR yang diberikan perusahaan sejak tahun 2022 hingga saat ini dianggap tidak jelas, bahkan tidak dirasakaan dampaknya oleh masyarakat.
"Yang kita tekankan juga terkait dugaaan adanya praktek jual-beli pekerjaan pada perusahaan tersebut. Sehingga dampaknya banyak orang luar daerah yang bekerja dan putra daerah tidak diutamakan untuk bekerja. Padahal kita merupakan ring satu perusahaan," terangnya.
Menurut Ali, intensitas debu batubara yang menyerang pemukiman saat ini kian meningkat sebagai dampak dari musim kemarau dan cuaca panas yang menyerang wilayah PALI. Seharusnya, perusahaan sudah mengantisipasi dengan melakukan penyiraman lebih rutin lagi.
"Harusnya ada penyiraman lebih rutin lagi. Tidak bisa dibiarkan begini terus. Kami warga ini yang merasakan dampaknya!" tegasnya.
Dia pun mendesak agar perusahaan untuk segera memenuhi poin tuntutan tersebut. Jika tidak ada penyelesaian, maka ia mengancam dengan mengatakan bahwa pihaknya akan datang kembali dengan massa yang lebih besar.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan belum didapatkan statement resmi dari pihak PT. Servo Lintas Raya kepada media ini.[red]