Ketua PKS PALI Kecam Ulah Trump Soal Yerusallem
Oleh Redaksi KABARPALI
Presiden Amerika Serikat ; Donald Trump. (Photo Detik)
PALI [kabarpali.com] - Pidato Presiden Amerika Serikat; Donald Trump tentang pemindahan ibukota Israel beberapa waktu lalu, mengguncang dunia.
Atas ucapannya yang kontroversi itu, sontak nyaris seluruh umat muslim di dunia mengecam pria yang terkenal suka berucap semaunya itu. Tak terkecuali di Bumi Serepat Serasan.
Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di wilayah ini bahkan menyatakan secara tegas, bahwa Trump harus bertanggung jawab atas kekacauan dunia, akibat ulahnya.
"Presiden AS harus bertanggung jawab akibat kekacauan dunia dan benturan peradaban yang akan terjadi di masa depan akibat kekurangajarannya terhadap palestina," tutur Ketua DPD PKS PALI; Kuyung Rizal SS, pada kabarpali.com, hari ini (11/12).
Menurut pria yang juga mantan anggota DPRD Muara Enim Dapil PALI periode 2009-2014 itu, Sang penjajah zionis israel adalah contoh terburuk kemanusiaan bagi peradaban manusa.
"Mereka adalah penjajah sukses karena dukungan Amerika sebagai antek israel," kecamnya.
Seperti diberitakan banyak media akhir-akhir ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberikan pengakuan resmi bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Trump juga menjelaskan bahwa pemindahan Kedutaan Besar AS akan segera berproses.
Pidato bersejarah Trump ini disampaikan di Gedung Putih, Washington DC, pada Rabu (6/12) siang waktu AS, atau Kamis (7/12) dini hari waktu Indonesia. Trump didampingi Wakil Presiden AS Mike Pence saat menyampaikan pidato ini.
Seperti dilansir dari situs resmi Gedung Putih, whitehouse.gov, Kamis (7/12/2017), pidato Trump ini fokus membahas soal pengakuan resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel juga soal rencana pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pemindahan Kedubes AS, disebut Trump, sebagai penerapan Undang-Undang Kedutaan Yerusalem yang disepakati Kongres AS tahun 1995 lalu. Dia menyebut para Presiden AS sebelumnya gagal menerapkan Undang-Undang itu.[red]
Pemindahan Kedubes AS, disebut Trump, sebagai penerapan Undang-Undang Kedutaan Yerusalem yang disepakati Kongres AS tahun 1995 lalu. Dia menyebut para Presiden AS sebelumnya gagal menerapkan Undang-Undang itu.[red]