Kandidat Cakades di PALI Mengeluh, Test Urine diduga "dibisniskan" DPMD

Oleh Redaksi KABARPALI | 04 April 2023
Ilustrasi/net.


PALI [kabarpali.com] - Para kandidat bakal calon Kepala Desa pada Pemilihan Kepala Desa (Kades) Serentak 2023, di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengeluhkan tahapan seleksi Calon Kades (Cakades) berupa tes urine, yang disinyalir menjadi ajang bisnis oknum di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) setempat.

Hal ini sebagaimana diungkap salah satu bakal Cakades dari Kecamatan Tanah Abang, Senin (3/4/2023). Ia mengaku kebijakan yang diambil DPMD melalui Panitia Pilkades sangat memberatkan para kandidat.

"Kami semua diminta melakukan tes urine di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel di Palembang, pukul 9.00 WIB pada Rabu (5/4/2023). Biayanya sebesar Rp400 ribu dibayar pada Panitia, lalu akan disetor ke seorang staf DPMD," terang kandidat Cakades, yang mewanti-wanti agar namanya tak disebutkan itu.

Poin yang memberatkan mereka, menurutnya adalah mengapa tes dimaksud harus dilaksanakan di BNN Provinsi secara kolektif. Padahal biasanya tes urine juga boleh dilakukan di BNNK atau RSUD. Seperti di BNNK Prabumulih, atau BNNK Muara Enim. Serta pengambilan sampel urine tak harus bersamaan seperti itu.

"Jarak yang jauh ke Palembang tentu memakan biaya, waktu dan tenaga ekstra. Belum lagi waktu pelaksanaannya yang pagi, membuat peserta tes harus menginap, jika tak ingin tergesa berangkat subuh dari PALI. Padahal saat ini kita dalam suasana berpuasa."

Kemudian, poin yang tak kalah penting adalah dugaan adanya motivasi bisnis di balik biaya tes urine yang dipungut DPMD PALI. Secara kolektif biaya Rp400 ribu per bakal cakades tentu lumayan besar, dan tak menutup kemungkinan menjadi celah oknum untuk mengambil keuntungan pribadi.

"Kami berharap hal ini menjadi sorotan publik, sehingga dapat dipertimbangkan agar tidak membebani para Bakal Cakades. Proses Pilkades yang transparan dan bersih diharap akan menghasilkan pemimpin di desa yang juga berintegritas dan kredibel," tukasnya.

Mengkonfirmasi pernyataan keberatan dari kandidat Cakades itu, media ini pun mencoba menghubungi Plt Kepala DPMD PALI, Emilia, melalui pesan WhatsApp, Selasa pagi (4/4/2023).

Namun, sayangnya, hingga berita ini dipublis, wanita yang juga menjabat sebagai Camat Talang Ubi itu, belum juga memberikan jawaban.

Perhelatan Pilkades serentak di Kabupaten PALI rencananya akan diselenggarakan pada 5 Juli 2023 mendatang. Sebanyak 17 Desa dari 5 Kecamatan di Bumi Serepat Serasan dipastikan akan melakukan pesta demokrasi, memilih pemimpin di desanya masing-masing.[red]

BERITA LAINNYA

59045 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

31002 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

21170 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

20780 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

19703 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019

PALI [kabarpali.com] - Para kandidat bakal calon Kepala Desa pada Pemilihan Kepala Desa (Kades) Serentak 2023, di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengeluhkan tahapan seleksi Calon Kades (Cakades) berupa tes urine, yang disinyalir menjadi ajang bisnis oknum di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) setempat.

Hal ini sebagaimana diungkap salah satu bakal Cakades dari Kecamatan Tanah Abang, Senin (3/4/2023). Ia mengaku kebijakan yang diambil DPMD melalui Panitia Pilkades sangat memberatkan para kandidat.

"Kami semua diminta melakukan tes urine di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel di Palembang, pukul 9.00 WIB pada Rabu (5/4/2023). Biayanya sebesar Rp400 ribu dibayar pada Panitia, lalu akan disetor ke seorang staf DPMD," terang kandidat Cakades, yang mewanti-wanti agar namanya tak disebutkan itu.

Poin yang memberatkan mereka, menurutnya adalah mengapa tes dimaksud harus dilaksanakan di BNN Provinsi secara kolektif. Padahal biasanya tes urine juga boleh dilakukan di BNNK atau RSUD. Seperti di BNNK Prabumulih, atau BNNK Muara Enim. Serta pengambilan sampel urine tak harus bersamaan seperti itu.

"Jarak yang jauh ke Palembang tentu memakan biaya, waktu dan tenaga ekstra. Belum lagi waktu pelaksanaannya yang pagi, membuat peserta tes harus menginap, jika tak ingin tergesa berangkat subuh dari PALI. Padahal saat ini kita dalam suasana berpuasa."

Kemudian, poin yang tak kalah penting adalah dugaan adanya motivasi bisnis di balik biaya tes urine yang dipungut DPMD PALI. Secara kolektif biaya Rp400 ribu per bakal cakades tentu lumayan besar, dan tak menutup kemungkinan menjadi celah oknum untuk mengambil keuntungan pribadi.

"Kami berharap hal ini menjadi sorotan publik, sehingga dapat dipertimbangkan agar tidak membebani para Bakal Cakades. Proses Pilkades yang transparan dan bersih diharap akan menghasilkan pemimpin di desa yang juga berintegritas dan kredibel," tukasnya.

Mengkonfirmasi pernyataan keberatan dari kandidat Cakades itu, media ini pun mencoba menghubungi Plt Kepala DPMD PALI, Emilia, melalui pesan WhatsApp, Selasa pagi (4/4/2023).

Namun, sayangnya, hingga berita ini dipublis, wanita yang juga menjabat sebagai Camat Talang Ubi itu, belum juga memberikan jawaban.

Perhelatan Pilkades serentak di Kabupaten PALI rencananya akan diselenggarakan pada 5 Juli 2023 mendatang. Sebanyak 17 Desa dari 5 Kecamatan di Bumi Serepat Serasan dipastikan akan melakukan pesta demokrasi, memilih pemimpin di desanya masing-masing.[red]

BERITA TERKAIT

Dispora PALI Buka Pendaftaran Sekolah Sepak Bola untuk Anak Usia 6-15 Tahun

31 Oktober 2024 460

PALI [kabarpali.com] — Dalam upaya mendukung pengembangan bakat olahraga [...]

Gegara Listrik dan Sinyal, Guru di PALI Ngungsi ke Luar Daerah. Ada Apa?

20 Oktober 2024 705

PALI [kabarpali.com] - Gegara listrik yang sering padam dan sinyal yang hilang, [...]

FGD yang digagas Disdik PALI dianggap Merendahkan Wartawan, Insan Pers Marah Besar

17 Oktober 2024 699

PALI [kabarpali.com] - Sejumlah organisasi wartawan di Kabupaten PALI, termasuk [...]

close button