Ibu-ibu Mengeluh, Harga Gula Pasir di PALI Mulai Tinggi

Oleh Redaksi KABARPALI | 09 Maret 2020
Ilustrasi/net


PALI [kabarpali.com] - Harga gula pasir yang mulai naik di Pasar Inpres Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) selama satu bulan ini, dikeluhkan sejumlah ibu rumah tangga di kabupaten PALI.
 
Akibatnya, para ibu rumah tangga tersebut mesti ekstra berhemat dalam mengatur kebutuhan belanja sehari-hari.
 
Diketahui, harga gula pasir naik dari sebelumnya yang hanya Rp 14 ribu per kg, kini menjadi Rp 17 ribu per kg. Selain itu, dampak dari naiknya harga gula pasir di pasar inpres membuat sejumlah minimarket waralaba kehabisan stok gula pasir. Hal itu dikarenakan, harga gula pasir di minimarket waralaba hanya berkisar Rp 12.500 per kg.
 
"Kosong kak gula pasir, karena sudah diborong oleh oknum orang di pasar," ungkap salah satu petugas minimarket waralaba yang namanya tidak ingin disebutkan.
 
Sementara itu, Nurlela (54) warga kelurahan Talang Ubi Timur, mengaku sangat kesulitan dengan naiknya harga gula pasir. "Kami kan punya usaha jualan kue, jadi butuh gula pasir sebagai salah satu bahan utama memasak. Tapi dengan kondisi seperti ini, kami terpaksa mengurangi takaran gulanya, sehingga rasanya menjadi manis jambu, meskipun sering di komplen pelanggan, tapi apa mau dikata," keluhnya.
 
Selain itu, ibu tiga orang anak itu juga berharap pemerintah bisa segera memberikan solusi seperti menggelar pasar murah dan sidak pasar. "Kami takutnya terjadi penimbunan. Makanya kami berharap Pemerintah bisa segera mengatasi masalah ini. Apalagi tidak lama lagi memasuki bulan Syakban dan Ramadhan," pintanya.
 
Sementara itu, Ida Martini, Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kabupaten PALI, mengatakan sudah mengetahui permasalahan naiknya harga gula pasir di pasar. Namun, pihaknya akan segera memastikan penyebab naiknya gula pasir di pasar inpres.
 
"Kita akan segera lakukan sidak pasar dalam waktu dekat. Kita bakal cari tahu apa yang menyebabkan naiknya harga gula pasir," terangnya.
 
Terkait minimarket waralaba yang sering kehabisan stok gula pasir, Ia menghimbau agar pengusaha minimarket waralaba tidak menjual secara diborong oleh satu orang.
 
"Kami himbau agar berdagang yang sehat, karena kita utamakan kepentingan masyarakat banyak. Bukan kepentingan pribadi," tukasnya.[red]

BERITA LAINNYA

59921 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

31820 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

21462 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

20938 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

19882 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019
PALI [kabarpali.com] - Harga gula pasir yang mulai naik di Pasar Inpres Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) selama satu bulan ini, dikeluhkan sejumlah ibu rumah tangga di kabupaten PALI.
 
Akibatnya, para ibu rumah tangga tersebut mesti ekstra berhemat dalam mengatur kebutuhan belanja sehari-hari.
 
Diketahui, harga gula pasir naik dari sebelumnya yang hanya Rp 14 ribu per kg, kini menjadi Rp 17 ribu per kg. Selain itu, dampak dari naiknya harga gula pasir di pasar inpres membuat sejumlah minimarket waralaba kehabisan stok gula pasir. Hal itu dikarenakan, harga gula pasir di minimarket waralaba hanya berkisar Rp 12.500 per kg.
 
"Kosong kak gula pasir, karena sudah diborong oleh oknum orang di pasar," ungkap salah satu petugas minimarket waralaba yang namanya tidak ingin disebutkan.
 
Sementara itu, Nurlela (54) warga kelurahan Talang Ubi Timur, mengaku sangat kesulitan dengan naiknya harga gula pasir. "Kami kan punya usaha jualan kue, jadi butuh gula pasir sebagai salah satu bahan utama memasak. Tapi dengan kondisi seperti ini, kami terpaksa mengurangi takaran gulanya, sehingga rasanya menjadi manis jambu, meskipun sering di komplen pelanggan, tapi apa mau dikata," keluhnya.
 
Selain itu, ibu tiga orang anak itu juga berharap pemerintah bisa segera memberikan solusi seperti menggelar pasar murah dan sidak pasar. "Kami takutnya terjadi penimbunan. Makanya kami berharap Pemerintah bisa segera mengatasi masalah ini. Apalagi tidak lama lagi memasuki bulan Syakban dan Ramadhan," pintanya.
 
Sementara itu, Ida Martini, Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kabupaten PALI, mengatakan sudah mengetahui permasalahan naiknya harga gula pasir di pasar. Namun, pihaknya akan segera memastikan penyebab naiknya gula pasir di pasar inpres.
 
"Kita akan segera lakukan sidak pasar dalam waktu dekat. Kita bakal cari tahu apa yang menyebabkan naiknya harga gula pasir," terangnya.
 
Terkait minimarket waralaba yang sering kehabisan stok gula pasir, Ia menghimbau agar pengusaha minimarket waralaba tidak menjual secara diborong oleh satu orang.
 
"Kami himbau agar berdagang yang sehat, karena kita utamakan kepentingan masyarakat banyak. Bukan kepentingan pribadi," tukasnya.[red]

BERITA TERKAIT

Harga Beras Mahal, Rumah Makan di PALI Kurangi Keuntungan

24 Februari 2024 1888

PALI [kabarpali.com] – Harga Sembilan Bahan Pokok rumah tangga (sembako), [...]

Wabup Buka Festival Pasar Ramadhan Kabupaten PALI

28 Maret 2023 1555

PALI [kabarpali.com] - Wakil Bupati (Wabup) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), [...]

PALI Dapat Penghargaan KLA

30 Juli 2022 1001

PALI [kabarpali.com] - Gigihnya pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir [...]

close button