Harga Beras Mahal, Rumah Makan di PALI Kurangi Keuntungan

Oleh Redaksi KABARPALI | 24 Februari 2024


PALI [kabarpali.com] – Harga Sembilan Bahan Pokok rumah tangga (sembako), khususnya kebutuhan beras, akhir-akhir ini cukup meresahkan masyarakat. Pasalnya, harganya terus melambung tinggi dan tak kunjung mengalami penurunan.

Akibatnya, masyarakat terpaksa mengurangi belanja kebutuhan lainnya, sehingga tetap dapat memenuhi bahan pangan itu. Sedangkan, bagi para pedagang makanan, terutama rumah makan yang menjual nasi, mereka pun terpaksa mengurangi keuntungan.

Hal ini sebagaimana diakui oleh Uda Anwar, pemilik Rumah Makan (RM) Sejahtera Pendopo, Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), kepada kabarpali.com, Kamis (22/2/2024).

Menurut Anwar, harga beras terhitung mengalami kenaikan sejak beberapa bulan lalu. Saat ini, harga yang relatif mahal itu belum juga kunjung turun atau normal. Oleh karenanya, ia selaku pengusaha rumah makan terpaksa mengurangi keuntungan.

“Saat ini kami belum menaikkan harga atau tarif makanan di Rumah Makan kami, meski ada kenaikan harga beras maupun berbagai bahan makanan lain, seperti cabai, dan sebagainya,” tuturnya, di RM Sejahtera Pendopo, kawasan Simpang Bandara, Talang Ubi.

Hal itu dilakukan Anwar, karena ia berharap harga beragam bahan makanan, maupun beras itu tidak berlangsung lama atau akan segera normal kembali.

Meski begitu, dikemukakan pria berasal dari Sumatera Barat itu, bila harga beras masih saja belum stabil atau mengalami penurunan untuk beberapa pekan ke depan, bisa saja pihaknya mengambil inisiatif untuk menaikkan harga makanan yang mereka jual.

“Saat ini harga beras mengalami kenaikan rerata 5%. Biasa harganya Rp280 ribuan kini menjadi Rp300 ribuan per satu sak 20kg. Maka, kalaupun nanti kita naikkan paling bertambah Rp1 ribu per porsinya, untuk menutup kenaikan beras itu,” ungkapnya, yang mengaku setiap belanja beras sebanyak 30 sak per bulan.

Kenaikan harga beras yang terjadi dibenarkan oleh Irul, penjual sembako di Kecamatan Penukal. Saat ini, berbagai kebutuhan pokok rumah tangga memang mengalami kenaikan, dan belum ada tanda-tanda akan segera turun atau normal kembali.

“Kalo kami jual beras cap Burung kemasan 10 Kg itu harganya Rp160 ribu satu sak. Sedangkan untuk beras medium yang kualitasnya lebih rendah berkisar Rp12 ribuan per kg,” ujarnya, Jumat (23/2/2024).

Ia mengatakan, beras yang lebih murah dan banyak dicari masyarakat adalah beras SPHP yang didistribusikan oleg Perum Bulog. Tokonya pernah menjual, namun lebih sering tidak mendapat suplai.

“Cukup memprihatinkan juga dengan mahalnya harga beras dan bermacam kebutuhan pokok lainnya. Masyarakat yang biasa belanja untuk stok cukup banyak, kini mengurangi belanja. Harapan kita semoga harga-harga sembako segera turun, sehingga sesuai dengan penghasilan rakyat,” pungkasnya.[red]

BERITA LAINNYA

62361 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

34616 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

22239 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

21454 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

20346 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019

PALI [kabarpali.com] – Harga Sembilan Bahan Pokok rumah tangga (sembako), khususnya kebutuhan beras, akhir-akhir ini cukup meresahkan masyarakat. Pasalnya, harganya terus melambung tinggi dan tak kunjung mengalami penurunan.

Akibatnya, masyarakat terpaksa mengurangi belanja kebutuhan lainnya, sehingga tetap dapat memenuhi bahan pangan itu. Sedangkan, bagi para pedagang makanan, terutama rumah makan yang menjual nasi, mereka pun terpaksa mengurangi keuntungan.

Hal ini sebagaimana diakui oleh Uda Anwar, pemilik Rumah Makan (RM) Sejahtera Pendopo, Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), kepada kabarpali.com, Kamis (22/2/2024).

Menurut Anwar, harga beras terhitung mengalami kenaikan sejak beberapa bulan lalu. Saat ini, harga yang relatif mahal itu belum juga kunjung turun atau normal. Oleh karenanya, ia selaku pengusaha rumah makan terpaksa mengurangi keuntungan.

“Saat ini kami belum menaikkan harga atau tarif makanan di Rumah Makan kami, meski ada kenaikan harga beras maupun berbagai bahan makanan lain, seperti cabai, dan sebagainya,” tuturnya, di RM Sejahtera Pendopo, kawasan Simpang Bandara, Talang Ubi.

Hal itu dilakukan Anwar, karena ia berharap harga beragam bahan makanan, maupun beras itu tidak berlangsung lama atau akan segera normal kembali.

Meski begitu, dikemukakan pria berasal dari Sumatera Barat itu, bila harga beras masih saja belum stabil atau mengalami penurunan untuk beberapa pekan ke depan, bisa saja pihaknya mengambil inisiatif untuk menaikkan harga makanan yang mereka jual.

“Saat ini harga beras mengalami kenaikan rerata 5%. Biasa harganya Rp280 ribuan kini menjadi Rp300 ribuan per satu sak 20kg. Maka, kalaupun nanti kita naikkan paling bertambah Rp1 ribu per porsinya, untuk menutup kenaikan beras itu,” ungkapnya, yang mengaku setiap belanja beras sebanyak 30 sak per bulan.

Kenaikan harga beras yang terjadi dibenarkan oleh Irul, penjual sembako di Kecamatan Penukal. Saat ini, berbagai kebutuhan pokok rumah tangga memang mengalami kenaikan, dan belum ada tanda-tanda akan segera turun atau normal kembali.

“Kalo kami jual beras cap Burung kemasan 10 Kg itu harganya Rp160 ribu satu sak. Sedangkan untuk beras medium yang kualitasnya lebih rendah berkisar Rp12 ribuan per kg,” ujarnya, Jumat (23/2/2024).

Ia mengatakan, beras yang lebih murah dan banyak dicari masyarakat adalah beras SPHP yang didistribusikan oleg Perum Bulog. Tokonya pernah menjual, namun lebih sering tidak mendapat suplai.

“Cukup memprihatinkan juga dengan mahalnya harga beras dan bermacam kebutuhan pokok lainnya. Masyarakat yang biasa belanja untuk stok cukup banyak, kini mengurangi belanja. Harapan kita semoga harga-harga sembako segera turun, sehingga sesuai dengan penghasilan rakyat,” pungkasnya.[red]

BERITA TERKAIT

Dialog dengan PWI PALI : Para Tokoh Sampaikan Masukkan untuk Pemkab PALI

08 Februari 2025 551

Palembang [kabarpali.com] - Sejumlah tokoh masyarakat dan elemen penting di [...]

Wakil Bupati Akui PALI Belum Optimal dalam Mengelola Sampah

05 Februari 2025 401

PALI [kabarpali.com] - Wakil Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Drs. H. [...]

Lingkungan Rusak - Jalan Hancur, PT Medco dituding Susahkan Masyarakat Tempirai

29 Januari 2025 1277

PALI [kabarpali.com] - Kejadian pipa milik PT Medco E&P yang pecah dan [...]

close button