Hendak Tanam Kunyit, Seorang Nenek Justru Temukan Benda ini
Oleh Redaksi KABARPALI
Nenek Alminah, bersama temuannya.
Abab [kabarpali.com] - Minggu (8/10), warga Desa Betung Kecamatan Abab dihebohkan oleh penemuan barang antik oleh salah satu warganya. Mereka pun berbondong bondong ingin melihat benda diduga peninggalan zaman dahulu itu.
Dari informasi yang diterima kabarpali.com, penemuan benda diduga antik tersebut bermula dari aktivitas nenek Almina (60) yang sedang membersihkan kebun di samping rumahnya, di Desa Betung Barat Kecamatan Abab, sekira pukul 10.00 WIB.
Saat ia hendak menggali tanah untuk menanam kunyit, ia kemudian justru menemukan mangkok kecil model kuno.
Senang dengan penemuannya itu, Nenek Almina terus menggali lebih dalam. Ternyata ia pun kembali menemukan berbagai benda lainnya. Yakni berupa enam buah guci, dua mangkok, satu buah piring besar, delapan mangkok kecil dan lima buah piring ukuran kecil.
"Sebelumnya saya sama sekali tidak ada firasat atau mimpi apapun. Semua hanya serba kebetulan saja," ujar Nenek Almina, Minggu siang (8/10).
Penemuan benda benda kuno diakui salah seorang warga, bukan hanya kali pertama itu ditemukan. Sebelumnya, juga pernah ditemukan guci sebanyak tiga buah.
"Dulu pernah ditemukan guci kuno. Namun penemunya diam diam saja, tidak memberitahukan orang lain," ujar Mawiyah (59), warga setempat lainnya.
Sedikit heran, ia mengatakan bahwa di daerahnya itu sepertinya memang banyak terpendam barang antik peninggalan dahulu. "Tidak tahu ada apa di sini dahulu, sehingga banyak ditemukan benda kuno," tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten PALI ; Drs Suprihyatno, saat dihubungi kabarpali.com, mengatakan bahwa temuan warga tersebut sudah mereka laporkan kepada dinas terkait untuk dilakukan penelitian, sehingga nanti bisa disimpulkan, apakah memang termasuk benda bersejarah atau bukan. Termasuk jenis dan sebagainya.
"Kami sudah laporkan ke dinas terkait ; BPCB Jambi dan Disbudpar Provinsi Sumsel, senoga segera dilakukan peninjauan," ujar Suprihyatno, via Whatsapp Mesengger (WA).[red]