Edukasi Media PHR : Pers Harus Memerangi disinformasi
Prabumulih [kabarpali.com] - PT. Pertamina EP Hulu Rokan (PHR) Zona 4 memfasilitasi edukasi media bagi wartawan berbagai platform media massa, Rabu (28/2/2024).
Edukasi yang berlangsung di Gedung Patra Ria, Komperta Prabumulih itu, diikuti sekira 150 wartawan dari 7 kabupaten/kota di wilayah kerja PT. Pertamina EP Hulu Rokan Zona 4.
Dibuka oleh Sr Manager Relations Regional I PHR, Yudy Nugraha, kegiatan yang bertema "Membangun media berkualitas dan berkelanjutan" itu menghadirkan narasumber wartawan senior dari beritajatim.com, dan Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan pengembangan profesi Dewan Pers.
Disampaikan Yudy Nugraha, bahwa kegiatan itu diharapkan dapat kian merekat sinergitas antara PHR dengan insan pers di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) PHR. Selain itu, diharap dapat menambah khasanah pengetahuan baru guna membangun media berkualitas.
Sementara itu, pada materi yang disampaikannya, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan pengembangan profesi Dewan Pers; Paulus Tri Agung Kristanto, meminta agar pers di Sumatera Selatan, khususnya peserta yang hadir, dapat memerangi dis informasi, mis informasi, dan mal informasi.
"Hal ini dalam rangka menyediakan informasi atau produk pers yang berkualitas untuk menjadi konsumsi publik," urainya.
Oleh karena itu, menurut Agung perlu sekali wartawan menggali lebih dalam data terkait content yang akan diberitakan, sehingga tidak terjadi dis informasi, mis informasi atau mal informasi.
"Hal itu terutama harus dilakukan ketika mendapati informasi awal dari media sosial. Sebab, dikhawatirkan informasi tersebut adalah hoax atau berita palsu yang dipost hanya untuk tujuan tertentu, seperti mencari popularitas saja," jelasnya.
Narasumber kedua, wartawan senior yang juga owner beritajatim.com; Dwi Eko Lokononto, menyampaikan materi bertema strategi pengembangan media digital di era sekarang.
Menurut salah satu pembina Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur itu, perlu ada trik khusus sehingga berita yang diproduksi banyak dibaca oleh publik dan rating media naik.
"Sekarang ada kebijakan baru dari platform digital seperti google, yakni berita dari perusahaan media tidak boleh duplikasi dan harus sinkron antara judul dan isi, untuk dapat didistribusikan oleh mesin pencarian mereka," tuturnya.
Kegiatan edukasi berjalan dengan suasana yang hangat dan interaktif. Para peserta antusias menyimak dan bertanya pada narasumber.
"Semoga kegiatan seperti ini dapat lebih sering diselenggarakan oleh PHR. Sehingga kami para awak media, bisa mendapat suplai ilmu dan pengetahuan baru," cetus Amrin, salah satu wartawan dari Kabupaten PALI yang turut hadir.[red]