Catut Nama Pegawai Disdik, Penelepon Gelap Hubungi para Kepsek di PALI
Oleh Redaksi KABARPALI
Ilustrasi/net
PALI [kabarpali.com] - Para Kepala Sekolah (Kepsek) yang berada di Kabupaten PALI harus ekstra hati-hati. Sebab, akhir-akhir ini marak penelepon gelap, yang mengatas namakan pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) PALI menghubungi mereka.
Motif mereka diduga membujuk para Kepsek agar dapat memberikan sejumlah uang, agar rencana pengajuan proyek sarana dan prasarana (sapras) di sekolahnya bisa terealisasi.
Seperti dialami Sumarlin SPd, Kepala SDN 13 Penukal. Ia mengaku kemaren telah ditelepon oleh seseorang yang mengaku staf di Disdik PALI, bernama Robby. Kepada dirinya, si penelepon mengatakan agar segera mengurus proyek Sarpras yang bakal dilaksanakan di sekolahnya.
"Karena saya tahu suaranya tidak sama dengan Robby yang asli, maka saya tidak percaya, dan sempat mengatakan bahwa tidak mungkin Robby ada kembaran di Disdik," tutur Sumarlin sembari tertawa, Selasa (16/10/2018).
Senada dikatakan Robby, pegawai Disdik yang namanya dicatut, hal serupa juga sempat dialami oleh beberapa kepala sekolah lainnya di daerah ini. Tak hanya mengatas namakan dirinya saja, beberapa di antaranya juga bahkan memakai nama Kabid Sarpras ; Irwan, atau pejabat lainnya di OPD tersebut.
"Belum lama ini hal itu dialami juga oleh Husna SPd, Kepala SDN 4 Tanah Abang. Nomor seluler yang dipakainya adalah 085219747061. Motifnya kurang lebih sama dengan yang dialami oleh Pak Sumarlin. Mereka meminta Kepsek agar segera mengurus proyek Sapras," ujar Robby.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten PALI ; Kamriadi SPd, mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan himbauan kepada para Kepala Sekolah, agar tidak perlu menghiraukan telepon dari oknum yang tak bertanggung jawab tersebut.
"Menyikapi masalah ini, kami sudah sampaikan kepada Kepala Sekolah, agar tidak perlu menanggapi oknum yg menelpon ini. Mekanisme pengusulan Sapras pendidikan PALI sudah jelas. Perbaiki data Dapodik, nanti pemerintah baik pusat maupun daerah akan membaca data Dapodik yang dibuat sekolah, sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka bantuan Sapras," tegasnya pada kabarpali.com.[red]