Berniat Jadi TKW, Enam Warga PALI diketahui Terlantar di Jakarta. Begini Kronologisnya
PALI [kabarpali.com] – Alih-alih berangkat ke luar negeri untuk mengadu nasib sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW), enam orang warga asal Kabupaten PALI, malah terlantar di asrama milik sebuah perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Jakarta Timur.
Mereka masing-masing bernama Leny (Asal Desa Mangku Negara), Pipin (Asal Desa Panta Dewa), Debi Mardiana (Asal Desa Babat), Seliyani (Asal Desa Gunung Raja), Badariawati (Asal Desa Panta Dewa) dan Yuyun (Asal Simpang Rasau).
Kondisi keenam wanita muda itu, diketahui setelah Leny, salah satu dari mereka menelepon Subianto Pudin, Komisioner DJSN RI, yang merupakan putra asal Tempirai Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI, di Jakarta, Jumat sore (4/10/2019).
Menurut Subianto, berdasarkan pengakuan mereka, berangkat dari PALI pada tiga bulan lalu, atas ajakan seorang perempuan asal PALI juga, yang dulu pernah menjadi TKW di Arab. Ia menawarkan Leni dan yang lainnya untuk menjadi TKW ke Taiwan.
Mereka lalu diberangkatkan ke Lampung, karena penyalurnya ada di sana. Lalu, Kecurigaan mereka pun bermula saat asal domisili mereka diganti menjadi warga Lampung Timur. Serta mengurus passport yang dilakukan pada malam hari, ketika kondisi kantor Imigrasi sudah sepi.
“Kami sudah menghubungi pihak Disnakertrans PALI untuk mengecek data mereka di Disdukcapil PALI. ternyata benar, database mereka sudah dirubah semua,” terang Subianto pada media ini, Senin malam (7/10/2019).
Beruntung, tambah Subianto, Leny salah satu dari mereka, yang ia pun sebelumnya belum pernah kenal, tiba-tiba menghubunginya. Menurut Leny, ia mendapat nomor ponselnya, dari seorang kerabat bernama Tosa, warga Tempirai.
“Akhirnya, berdasarkan keterangan Leny, Saya meminta kirim data-data mereka berupa foto KTP. Nah, kebetulan karena pada malam Minggu kemaren, saya ketemu dengan Pak Menteri (Menteri Tenaga Kerja.red), hal itu pun Saya sampaikan,” imbuhnya.
Akhirnya, Menteri berjanji akan melakukan langkah-langkah berupa sidak, pada Senin pagi (7/10/2019). Namun, saat sidak ternyata keenam orang tersebut, sedang berada di luar asrama. Diduga untuk menghindari kedatangan pihak Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
“Sepertinya, sidak tersebut sudah bocor. Sehingga enam orang itu disuruh penyalur jalan-jalan ke suatu Mall di Cijantung. Saat pihak kementerian sudah pulang, baru mereka diminta kembali ke asrama lagi,”
Namun, karena ia intens berkomunikasi dengan para korban, ia kembali koordinasi dengan pihak kementerian untuk menjebak mereka. Sehingga akhirnya, keenam korban bisa diamankan serta di bawa ke unit perlindungan tenaga kerja Kemenaker.
“Besok, rencananya pihak Pemkab PALI, dalam hal ini Wakil Bupati PALI dan Kadisnakertrans PALI akan ke Jakarta dan serah terima serta menjemput mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, Kadisnakertrans PALI, Usmandani SH, membenarkan kabar warga PALI yang terlantar dan diduga sudah menjadi korban penipuan oleh sebuah PJTKI itu. Saat ini, menurutnya, keenam perempuan itu nampak shock dan kondisinya memperihatinkan. Karena sering diintimidasi oleh pihak penyalur.
"Saya mewakili Pemerintah Kabupaten PALI akan ke Jakarta untuk serah terima beberapa warga PALI tersebut. Serta langsung membawa mereka pulang," singkatnya.[red]