Baru dikerjakan, Jalan Cor Beton Rp2,4 Miliar Sudah Retak-Retak
Berdasar pantauan di lapangan, Rabu (29/8/2018), beberapa keretakan memang terjadi pada proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) PALI tahun 2018 itu. Bahkan ada bagian jalan yang corannya sudah patah dan terlihat polesan semen tipis untuk menutupi retakan/patahan tersebut.
Kekecewaan warga semakin menjadi lantaran keinginan untuk memiliki jalan yang representatif untuk menghubungkan Desa Persiapan Tanjung Harapan dengan Desa Purun Timur Kecamatan Penukal itu, tak sesuai harapan.
Berdasarkan data dari papan informasi di lokasi pekerjaan, jalan yang memang dibangun atas usulan warga setempat itu menelan anggaran sebesar Rp 2,4 miliar lebih, dengan panjang jalan lebih kurang 700 meter, dan dilaksanakan oleh CV Ananta, dengan waktu pelaksanaan 180 hari kalender.
Agus, salah satu tokoh masyarakat Desa Persiapan Tanjung Harapan, mengaku sangat menyayangkan kondisi jalan yang tidak dikerjakan dengan baik dan benar. Padahal, menurutnya anggaran tersebut lumayan besar.
“Coba lihat sendiri, pengerjaan jalan ini baru selesai sekitar satu minggu lalu, tapi sejumlah ruas jalan sudah retak-retak dan patah padahal, kami sudah melarang mobil tonase besar untuk melintas. Tetapi tetap saja jalannya rusak dan retak-retak,” keluhnya, didampingi sejumlah masyarakat setempat.
Untuk itu, mereka berharap pihak terkait dan Pemerintah Kabupaten PALI bisa bertindak tegas dalam mengawasi proses pembangunan tersebut. “Kami minta agar Pemkab PALI melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga bisa mengecek langsung pekerjaan ini, dan kami minta untuk diperbaiki. Kalau perlu pemborongnya jangan dibayar dahulu sebelum jalan ini diperbaiki,” pintanya.
Senada dilontarkan Arman, tokoh pemuda setempat, yang mengaku kecewa karena pihak pemborong seolah hanya ingin mencari untung besar tanpa memikirkan pengerjaan jalan yang baik dan benar.
“Lihat pasirnya sudah mulai keluar karena adukan semen yang tidak standar. Sebentar lagi, jalan ini pasti tidak hanya retak-retak, tetapi juga berlubang. Karena diduga cor semennya tidak standar. Ini yang kami sangat kecewakan,” ungkap Arman.
Amran dengan tegas mengatakan, warga setempat tidak minta yang muluk-muluk, hanya ingin pengerjaan jalan itu dilakukan dengan baik sesuai harapan dan usulan warga setempat.
“Kami tidak muluk-muluk, asal pengerjaan jalan itu bagus masyarakat tidak mengeluh lagi, kan pastinya akan jadi awet dan tahan lama. Ini bisa menjadi peninggalan anak cucu kami,” kata Arman yang turut mengusulkan pembangunan jalan tersebut.
Terhadap persoalan ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga PALI, Ir Hj Etty Murniati, saat dihubungi via pesan WA, beberapa waktu lalu sempat menjanjikan akan segera menurunkan tim untuk meninjau langsung ke lapangan. Namun, hingga berita ini diturunkan menurut warga belum ada pihak Pemkab yang terlihat mengecek pekerjaan tersebut.[red]