Terobos Badai Corona, Gadis PALI Produksi Serbuk Herbal
PALI [kabarpali.com] - Di tengah badai wabah Corona Virus atau Covid 19, yang menerpa dunia dan Indonesia saat ini, seorang gadis bernama Lilis Purwanti yang bermukim di Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir atau Pali Provinsi Sumatera Selatan, melakukan terobosan tak biasa.
Kondisi perekonomian yang sedang goncang serta ancaman pandemi penyakit menular tak mengurungkan usahanya untuk terus memproduksi serbuk herbal beragam tanaman obat tradisional, untuk dijual dan dijadikan konsumsi masyarakat agar selalu sehat dan bugar.
Setiap hari, lilis pergi ke kebunnya yang hanya berukuran 10 x 20 meter. Di sana ia menanam beragam tanaman obat. Seperti jahe merah, kunyit, kencur, bawang dayak dan bermacam jenis lainnya. Usai panen, ia mengeringkan bahan obat itu di bawah terik matahari, lalu di oven dan menghaluskannya serta memberi kemasan yang menarik.
Tak sendiri Lilis juga kerap dibantu oleh ibunya. Ia mengaku hasil olahannya itu dijual secara online melalui media sosial, dengan harga relatif murah, yakni berkisar Rp15 ribu hingga Rp25 ribu saja per bungkus. Kini pelanggannya tak hanya di Kabupaten PALI atau dalam Provinsi Sumatera Selatan. Melainkan hingga ke Provinsi Riau dan Jambi.
Perhari produk herbal produksi Lilis bisa habis terjual hingga 30 kg. Dari penjualan itu ia pun bisa meraup omset sampai Rp1 juta per hari.
“Usaha ini sudah saya geluti sejak satu bulan lalu. Awalnya kami diajak oleh PT Pertamina EP Asset 2 Adera Field dalam sebuah pelatihan pengolahan produk herbal. Nah dari sana, saya memberanikan diri untuk mulai mempraktekkan ilmu yang didapat tersebut. Alhamdulillah berhasil,” urainya, Rabu (8/4/2020).
Meski demikian, karena lahannya masih terbatas, hingga kini ia masih kerap membeli bahan mentah dari pasar agar permintaan para pelanggannya bisa terpenuhi.
“Dari testimoni para pembeli mereka sangat senang dengan olahan kita. Karena selain olahan herbal ini alami, tak ada efek samping. Juga cara penyajiannya sangat gampang. Cukup diseduh air panas dan diberi madu atau gula merah sesuai selera,” jelas Lilis.
Menggeluti usahanya itu, kini lilis semakin optimis produksi obat-obatan herbalnya itu akan semakin disukai oleh masyarakat. Ia juga berharap wabah pandemi Covid-19 akan segera berlalu, sehingga ia bisa leluasa dalam mengembangkan usaha.[red]