Terobos Badai Corona, Gadis PALI Produksi Serbuk Herbal

Oleh Redaksi KABARPALI | 10 April 2020


PALI [kabarpali.com] - Di tengah badai wabah Corona Virus atau Covid 19, yang menerpa dunia dan Indonesia saat ini,  seorang gadis bernama Lilis Purwanti yang bermukim di Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir atau Pali Provinsi Sumatera Selatan, melakukan terobosan tak biasa.

Kondisi perekonomian yang sedang goncang serta ancaman pandemi penyakit menular tak mengurungkan usahanya untuk terus memproduksi serbuk herbal beragam tanaman obat tradisional, untuk dijual dan dijadikan konsumsi masyarakat agar selalu sehat dan bugar.

Setiap hari, lilis pergi ke kebunnya yang hanya berukuran 10 x 20 meter. Di sana ia menanam beragam tanaman obat. Seperti jahe merah, kunyit, kencur, bawang dayak dan bermacam jenis lainnya. Usai panen, ia mengeringkan bahan obat itu di bawah terik matahari, lalu di oven dan menghaluskannya serta memberi kemasan yang menarik.

Tak sendiri Lilis juga kerap dibantu oleh ibunya. Ia mengaku hasil olahannya itu dijual secara online melalui media sosial, dengan harga relatif murah, yakni berkisar Rp15 ribu hingga Rp25 ribu saja per bungkus. Kini pelanggannya tak hanya di Kabupaten PALI atau dalam Provinsi Sumatera Selatan. Melainkan hingga ke Provinsi Riau dan Jambi.

Perhari produk herbal produksi Lilis bisa habis terjual hingga 30 kg. Dari penjualan itu ia pun bisa meraup omset sampai Rp1 juta per hari.

“Usaha ini sudah saya geluti sejak satu bulan lalu. Awalnya kami diajak oleh PT Pertamina EP Asset 2 Adera Field dalam sebuah pelatihan pengolahan produk herbal. Nah dari sana, saya memberanikan diri untuk mulai mempraktekkan ilmu yang didapat tersebut. Alhamdulillah berhasil,” urainya, Rabu (8/4/2020).

Meski demikian, karena lahannya masih terbatas, hingga kini ia masih kerap membeli bahan mentah dari pasar agar permintaan para pelanggannya bisa terpenuhi.

“Dari testimoni para pembeli mereka sangat senang dengan olahan kita. Karena selain olahan herbal ini alami, tak ada efek samping. Juga cara penyajiannya sangat gampang. Cukup diseduh air panas dan diberi madu atau gula merah sesuai selera,” jelas Lilis.

Menggeluti usahanya itu, kini lilis semakin optimis produksi obat-obatan herbalnya itu akan semakin disukai oleh masyarakat. Ia juga berharap wabah pandemi Covid-19 akan segera berlalu, sehingga ia bisa leluasa dalam mengembangkan usaha.[red]

BERITA LAINNYA

72163 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

35914 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

23213 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

22055 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

20890 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019

PALI [kabarpali.com] - Di tengah badai wabah Corona Virus atau Covid 19, yang menerpa dunia dan Indonesia saat ini,  seorang gadis bernama Lilis Purwanti yang bermukim di Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir atau Pali Provinsi Sumatera Selatan, melakukan terobosan tak biasa.

Kondisi perekonomian yang sedang goncang serta ancaman pandemi penyakit menular tak mengurungkan usahanya untuk terus memproduksi serbuk herbal beragam tanaman obat tradisional, untuk dijual dan dijadikan konsumsi masyarakat agar selalu sehat dan bugar.

Setiap hari, lilis pergi ke kebunnya yang hanya berukuran 10 x 20 meter. Di sana ia menanam beragam tanaman obat. Seperti jahe merah, kunyit, kencur, bawang dayak dan bermacam jenis lainnya. Usai panen, ia mengeringkan bahan obat itu di bawah terik matahari, lalu di oven dan menghaluskannya serta memberi kemasan yang menarik.

Tak sendiri Lilis juga kerap dibantu oleh ibunya. Ia mengaku hasil olahannya itu dijual secara online melalui media sosial, dengan harga relatif murah, yakni berkisar Rp15 ribu hingga Rp25 ribu saja per bungkus. Kini pelanggannya tak hanya di Kabupaten PALI atau dalam Provinsi Sumatera Selatan. Melainkan hingga ke Provinsi Riau dan Jambi.

Perhari produk herbal produksi Lilis bisa habis terjual hingga 30 kg. Dari penjualan itu ia pun bisa meraup omset sampai Rp1 juta per hari.

“Usaha ini sudah saya geluti sejak satu bulan lalu. Awalnya kami diajak oleh PT Pertamina EP Asset 2 Adera Field dalam sebuah pelatihan pengolahan produk herbal. Nah dari sana, saya memberanikan diri untuk mulai mempraktekkan ilmu yang didapat tersebut. Alhamdulillah berhasil,” urainya, Rabu (8/4/2020).

Meski demikian, karena lahannya masih terbatas, hingga kini ia masih kerap membeli bahan mentah dari pasar agar permintaan para pelanggannya bisa terpenuhi.

“Dari testimoni para pembeli mereka sangat senang dengan olahan kita. Karena selain olahan herbal ini alami, tak ada efek samping. Juga cara penyajiannya sangat gampang. Cukup diseduh air panas dan diberi madu atau gula merah sesuai selera,” jelas Lilis.

Menggeluti usahanya itu, kini lilis semakin optimis produksi obat-obatan herbalnya itu akan semakin disukai oleh masyarakat. Ia juga berharap wabah pandemi Covid-19 akan segera berlalu, sehingga ia bisa leluasa dalam mengembangkan usaha.[red]

BERITA TERKAIT

Hasil Lab Ungkap Penyebab Keracunan Massal di PALI: Tempe dan Air PAM Terkontaminasi Bakteri

19 Mei 2025 1527

PALI [kabarpali.com] — Dinas Kesehatan Kabupaten Penukal Abab Lematang [...]

Dinkop UKM PALI Luncurkan Aplikasi “CARI LOKAK” untuk Perluas Pemasaran UMKM

10 Mei 2025 1125

PALI [kabarpali.com] - Dalam upaya memperluas jangkauan pemasaran bagi pelaku [...]

Bupati PALI Soroti Insiden Keracunan 173 Siswa, Tegaskan Evaluasi dan Perbaikan Program MBG

07 Mei 2025 1213

PALI [kabarpali.com] – Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), [...]

close button