Tengah Momong Cucu di Kebun, Ngatemi Tewas Tersambar Petir

Oleh Redaksi KABARPALI | 17 Februari 2019
Rumah duka korban, di Talang Jepit Kelurahan Talang Ubi Selatan.


Talang Ubi [kabarpali.com] - Sabtu (16/2/2019), musibah besar yang takkan terlupa seumur hidup menimpah keluarga Yatiman (52). Ya, hari itu istrinya yang tersayang menghembuskan nafas terakhir karena tersambar petir saat berada di kebun.
 
Kepada awak media, pria sepuh itu bertutur, bahwa hari itu ia tak pernah menyangka kejadian naas bakal menimpa istrinya, Ngatemi (50). Bersama kedua cucu mereka, pasangan suami istri itu pergi ke kebun di kawasan Lubuk Guci Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, untuk menebang kayu.
 
"Pagi itu kami berangkat ke kebun untuk menebang kayu. Juga turut serta dua cucu kami. Jadi sambil momong cucu, istri saya berada di pondok di kebun, saya yang menebang kayu," urainya.
 
Nah, sekira pukul 16.00 WIB, suasana masih gerimis, dan Yatiman berada sekitar 200 meter dari pondok mereka. Karena merasa firasat yang tak enak, ia pun memutuskan kembali ke pondok, usai suara petir menggelegar.
 
"Sepanjang hari itu memang gerimis, saat di kebun pun masih gerimis. Ketika saya akan menebang tiba-tiba ada suara petir, sontak firasat saya tidak enak, sehingga saya putuskan untuk kembali ke pondok. Di sana, Saya menemukan istri saya (korban, red) sudah terbaring tepat di depan pintu pondok," ungkap Yatiman, di rumah duka Sabtu malam (16/2/2019).
 
Atas kejadian itu, terhadap kedua cucu mereka tak terjadi apa-apa. Meski satu tiang pondok patah, mereka bahkan masih asyik bermain di dalam pondok. Sedang kondisi Ngatinem nampak menghitam di wajah dan lehernya.
 
"Dengan bantuan mobil warga yang lewat, saya membawa istri pulang ke rumah di Talang Jepit Kelurahan Talang Ubi Selatan. Kini, kami hanya bisa pasrah pada yang Maha Kuasa. Semoga almarhumah mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah dan diampuni segala salah dan dosa," ucapnya berduka.
 
Ditempat yang sama, Hardin M Nuh Camat Talang Ubi membenarkan kejadian tersebut. Sebagai Pemerintah Kecamatan, ia menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang menimpah korban.
 
"Kami sangat prihatin dan berduka atas kejadian ini. Namun kami harap suami dan keluarga korban agar dapat bersabar dan ikhlas," harapnya.[red]

BERITA LAINNYA

56009 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

26651 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

20570 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

20483 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

19299 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019
Talang Ubi [kabarpali.com] - Sabtu (16/2/2019), musibah besar yang takkan terlupa seumur hidup menimpah keluarga Yatiman (52). Ya, hari itu istrinya yang tersayang menghembuskan nafas terakhir karena tersambar petir saat berada di kebun.
 
Kepada awak media, pria sepuh itu bertutur, bahwa hari itu ia tak pernah menyangka kejadian naas bakal menimpa istrinya, Ngatemi (50). Bersama kedua cucu mereka, pasangan suami istri itu pergi ke kebun di kawasan Lubuk Guci Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, untuk menebang kayu.
 
"Pagi itu kami berangkat ke kebun untuk menebang kayu. Juga turut serta dua cucu kami. Jadi sambil momong cucu, istri saya berada di pondok di kebun, saya yang menebang kayu," urainya.
 
Nah, sekira pukul 16.00 WIB, suasana masih gerimis, dan Yatiman berada sekitar 200 meter dari pondok mereka. Karena merasa firasat yang tak enak, ia pun memutuskan kembali ke pondok, usai suara petir menggelegar.
 
"Sepanjang hari itu memang gerimis, saat di kebun pun masih gerimis. Ketika saya akan menebang tiba-tiba ada suara petir, sontak firasat saya tidak enak, sehingga saya putuskan untuk kembali ke pondok. Di sana, Saya menemukan istri saya (korban, red) sudah terbaring tepat di depan pintu pondok," ungkap Yatiman, di rumah duka Sabtu malam (16/2/2019).
 
Atas kejadian itu, terhadap kedua cucu mereka tak terjadi apa-apa. Meski satu tiang pondok patah, mereka bahkan masih asyik bermain di dalam pondok. Sedang kondisi Ngatinem nampak menghitam di wajah dan lehernya.
 
"Dengan bantuan mobil warga yang lewat, saya membawa istri pulang ke rumah di Talang Jepit Kelurahan Talang Ubi Selatan. Kini, kami hanya bisa pasrah pada yang Maha Kuasa. Semoga almarhumah mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah dan diampuni segala salah dan dosa," ucapnya berduka.
 
Ditempat yang sama, Hardin M Nuh Camat Talang Ubi membenarkan kejadian tersebut. Sebagai Pemerintah Kecamatan, ia menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang menimpah korban.
 
"Kami sangat prihatin dan berduka atas kejadian ini. Namun kami harap suami dan keluarga korban agar dapat bersabar dan ikhlas," harapnya.[red]

BERITA TERKAIT

Kecelakaan di Jalan, Siapa yang Salah? Ini Aturannya..

09 November 2023 6330

Bila terjadi kecelakaan di jalan, yang menyebabkan adanya korban terluka, [...]

Dilema Sekolah Daring, Antara Asap dan Sinyal

04 Oktober 2023 2406

PALI [kabarpali.com] - Sejak pemerintah menetapkan kondisi darurat asap di [...]

Kecelakaan Saat Kerja, Praktisi Hukum : Perusahaan Harus Tanggung Jawab!

12 Februari 2023 3672

PALI [kabarpali.com] - Menanggapi insiden kecelakaan yang menimpa salah seorang [...]

close button