Pekerjanya Abaikan K3, Disnakertran PALI Bakal Laporkan PT Elnusa

Oleh Redaksi KABARPALI | 18 Januari 2023
Pekerja sedang membersihkan minyak mentah.


PALI [kabarpali.com] – Mendapat informasi adanya pekerjaan yang berisiko tinggi di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (Migas), namun tidak menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK), di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat, bakal menyurati sekaligus akan melaporkan perusahaan tersebut kepada Pengawas Tenaga Kerja di Provinsi Sumsel.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ir. H. Endang Silparensi, Kadisnakertrans PALI pada media ini, Selasa (17/1/2023). Menurut Endang, informasi tersebut mereka dapat dari publikasi di media massa pada beberapa hari lalu, yang memberitakan adanya pekerjaan pembersihan minyak mentah yang tumpah ke lahan warga dan sungai di Desa Sukamaju Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.

“Info yang kami dapat, ada minyak tumpah akibat pekerjaan penggantian pipa milik PT. Pertamina EP Zona 4 Pendopo Field yang diduga tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga meluber ke lingkungan sekitar. Nah pekerjaan pembersihan ini juga menurut rekan-rekan media di lapangan mengabaikan KKK,” tutur Endang, di kantornya.

Oleh karena itu, pria yang sebelumnya bertugas di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel itu, berjanji akan segera menyurati dan sekaligus akan melaporkan temuan mereka kepada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumsel, agar bisa ditindak lebih lanjut.

“Pekerja yang bekerja di sektor migas ini, karena berisiko tinggi, tentu saja punya SOP yang ketat dan disiplin serta sangat mengutamakan safety, yang diatur sebagaimana KKK. Maka akan ada sanksi yang bisa diberikan pada mereka yang abai akan hal ini,” tegas Endang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pekerjaan penggantian line pipa minyak milik PT. Pertamina EP Zona 4 Pendopo Field berujung tumpahan minyak mentah di pemandian dan lahan warga di Desa Sukamaju, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel.

Tumpahan minyak mentah itu terjadi saat pekerjaan penggantian pipa sedang berlangsung. Namun tiba-tiba minyak mentah yang terdapat di dalam pipa meluap ke lahan warga, lalu mengalir ke Sungai kecil yang merupakan pemandian, di sana, dengan radius hingga sekira 20 meter.

"Kejadian pada Senin siang (9/1/2023). Pada awalnya akan diadakan pergantian pipa aliran minyak. Berkemungkinan dikarenakan usia pipa yang sudah tua sehingga mengharuskan dilakukan pergantian yang baru. Namun, dalam pengerjaan pemotongan pipa, sepertinya antisipasi dari luberan minyak dari dalam pipa yang harusnya tersedot ke dalam tangki tidak habis tersedot. Sehingga meluber dari wadah penampungan minyak tersebut," ungkap seorang warga setempat, yang meminta namanya tak ditulis, Jumat (13/1/2023).

Akibatnya, minyak mentah itu mencemari lingkungan, dan baunya sangat menyengat, tercium ke tengah pemukiman setempat.

Dari pantauan media ini di lokasi, Jumat (13/1/2023), pekerjaan pembersihan masih berlangsung. Nampak dua orang menggunakan celana pendek, dan bertelanjang dada sedang mengangkut puluhan kantong plastik besar berisi cairan minyak mentah ke sebuah bak mobil.

"Sayangnya dua orang yang bekerja dengan resiko tinggi itu tidak menggunakan Alat Pengaman Diri (APD) sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pekerja migas. Sehingga tidak safety dan bisa mengancam keselamatan," cetus Hendri, wartawan sebuah media online yang sedang liputan.

Atas kejadian itu, Rully Pabendra, Ketua Forum Masyarakat Bumi Serepat Serasan (Formas Busser) menyayangkan insiden yang tak menggambarkan perilaku mendukung Health Safety and Enviromental (HSE) yang umumnya diterapkan oleh pekerja eksplorasi dan eksploitasi migas.

"Dampaknya sangat fatal. Kelalaian seperti ini layak untuk diberi ganjaran sanksi bagi pekerja maupun perusahaan tersebut. Bila perlu pertimbangkan penilaian Propernya," ujar Rully.

Dari konfirmasi media ini pada pihak Pertamina Pendopo Field, pihak ketiga yang bertugas untuk melakukan maitenance termasuk pembersihan bila terjadi tumpahan minyak mentah adalah PT. Elnusa.

“Yang membersihkan pihak Elnusa, Pak. Baik di WKP Pendopo Field maupun Adera Field,” cetus Alamsyah, salah seorang staf, saat media ini hendak konfirmasi ke kantor Pertamina Pendopo Field, Komperta Pendopo.

Sedangkan pihak PT. Elnusa sendiri, hingga berita ini ditayangkan, belum diperoleh keterangannya.[red]

BERITA LAINNYA

58873 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

30922 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

21145 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

20763 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

19676 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019

PALI [kabarpali.com] – Mendapat informasi adanya pekerjaan yang berisiko tinggi di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (Migas), namun tidak menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK), di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat, bakal menyurati sekaligus akan melaporkan perusahaan tersebut kepada Pengawas Tenaga Kerja di Provinsi Sumsel.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ir. H. Endang Silparensi, Kadisnakertrans PALI pada media ini, Selasa (17/1/2023). Menurut Endang, informasi tersebut mereka dapat dari publikasi di media massa pada beberapa hari lalu, yang memberitakan adanya pekerjaan pembersihan minyak mentah yang tumpah ke lahan warga dan sungai di Desa Sukamaju Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.

“Info yang kami dapat, ada minyak tumpah akibat pekerjaan penggantian pipa milik PT. Pertamina EP Zona 4 Pendopo Field yang diduga tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga meluber ke lingkungan sekitar. Nah pekerjaan pembersihan ini juga menurut rekan-rekan media di lapangan mengabaikan KKK,” tutur Endang, di kantornya.

Oleh karena itu, pria yang sebelumnya bertugas di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel itu, berjanji akan segera menyurati dan sekaligus akan melaporkan temuan mereka kepada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumsel, agar bisa ditindak lebih lanjut.

“Pekerja yang bekerja di sektor migas ini, karena berisiko tinggi, tentu saja punya SOP yang ketat dan disiplin serta sangat mengutamakan safety, yang diatur sebagaimana KKK. Maka akan ada sanksi yang bisa diberikan pada mereka yang abai akan hal ini,” tegas Endang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pekerjaan penggantian line pipa minyak milik PT. Pertamina EP Zona 4 Pendopo Field berujung tumpahan minyak mentah di pemandian dan lahan warga di Desa Sukamaju, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel.

Tumpahan minyak mentah itu terjadi saat pekerjaan penggantian pipa sedang berlangsung. Namun tiba-tiba minyak mentah yang terdapat di dalam pipa meluap ke lahan warga, lalu mengalir ke Sungai kecil yang merupakan pemandian, di sana, dengan radius hingga sekira 20 meter.

"Kejadian pada Senin siang (9/1/2023). Pada awalnya akan diadakan pergantian pipa aliran minyak. Berkemungkinan dikarenakan usia pipa yang sudah tua sehingga mengharuskan dilakukan pergantian yang baru. Namun, dalam pengerjaan pemotongan pipa, sepertinya antisipasi dari luberan minyak dari dalam pipa yang harusnya tersedot ke dalam tangki tidak habis tersedot. Sehingga meluber dari wadah penampungan minyak tersebut," ungkap seorang warga setempat, yang meminta namanya tak ditulis, Jumat (13/1/2023).

Akibatnya, minyak mentah itu mencemari lingkungan, dan baunya sangat menyengat, tercium ke tengah pemukiman setempat.

Dari pantauan media ini di lokasi, Jumat (13/1/2023), pekerjaan pembersihan masih berlangsung. Nampak dua orang menggunakan celana pendek, dan bertelanjang dada sedang mengangkut puluhan kantong plastik besar berisi cairan minyak mentah ke sebuah bak mobil.

"Sayangnya dua orang yang bekerja dengan resiko tinggi itu tidak menggunakan Alat Pengaman Diri (APD) sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pekerja migas. Sehingga tidak safety dan bisa mengancam keselamatan," cetus Hendri, wartawan sebuah media online yang sedang liputan.

Atas kejadian itu, Rully Pabendra, Ketua Forum Masyarakat Bumi Serepat Serasan (Formas Busser) menyayangkan insiden yang tak menggambarkan perilaku mendukung Health Safety and Enviromental (HSE) yang umumnya diterapkan oleh pekerja eksplorasi dan eksploitasi migas.

"Dampaknya sangat fatal. Kelalaian seperti ini layak untuk diberi ganjaran sanksi bagi pekerja maupun perusahaan tersebut. Bila perlu pertimbangkan penilaian Propernya," ujar Rully.

Dari konfirmasi media ini pada pihak Pertamina Pendopo Field, pihak ketiga yang bertugas untuk melakukan maitenance termasuk pembersihan bila terjadi tumpahan minyak mentah adalah PT. Elnusa.

“Yang membersihkan pihak Elnusa, Pak. Baik di WKP Pendopo Field maupun Adera Field,” cetus Alamsyah, salah seorang staf, saat media ini hendak konfirmasi ke kantor Pertamina Pendopo Field, Komperta Pendopo.

Sedangkan pihak PT. Elnusa sendiri, hingga berita ini ditayangkan, belum diperoleh keterangannya.[red]

BERITA TERKAIT

Polisi Grebek APMS di Penukal, Pembeli "Drigenan" Kena Ciduk?

07 November 2024 1105

  PALI [kabarpali.com] – Sebuah Agen Premium dan Minyak Solar [...]

Dampak Buruk Penggunaan Dinamit dalam Survei Seismik 3D

06 November 2024 236

Penggunaan dinamit dalam survei seismik 3D, yang umum dalam industri minyak, [...]

Dispora PALI Buka Pendaftaran Sekolah Sepak Bola untuk Anak Usia 6-15 Tahun

31 Oktober 2024 425

PALI [kabarpali.com] — Dalam upaya mendukung pengembangan bakat olahraga [...]

close button