Nek Hopiah, Potret Kemiskinan di Kabupaten "Cemerlang"
PALI [kabarpali.com] - Di tengah hirup pikuk perayaan Hari Jadi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) ke-9 tahun, pada 22 April 2022, seorang warga Dusun I Desa Sukamanis Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, diketahui masih menjalani kehidupan dengan penuh keprihatinan.
Nenek Hopiah (81), warga tersebut, hidup sebatangkara di sebuah gubuk reot tak layak huni. Ia menjalani hari-hari tanpa penerangan listrik, serta memenuhi kebutuhan hidup dari belas kasih warga sekitar.
Pada kunjungan awak media, Jumat (22/4/2022), Nek Hopiah, begitu ia biasa disapa, mengungkapkan bahwa ia kini sering sakit-sakitan. Usianya yang semakin menua, membuat ia harus sering mengunjungi pusat pelayanan kesehatan terdekat, untuk berobat.
Hanya saja, ia tak mempunyai Kartu BPJS kesehatan. Sehingga ketika berobat, ia pun harus membayar.
"Kata petugas kesehatan, karena Saya tidak punya kartu BPJS, maka Saya harus bayar. Sedangkan sekarang Saya makin sering sakit dan tak punya uang untuk berobat," keluhnya sedih.
Keprihatinan hidup Nek Hopiah, juga dibenarkan oleh Alamsyah, tetangganya. Menurut Alamsyah, untuk makan sehari-hari, Nek Hopiah kerap berjualan sapu lidi. Selain itu, ia juga sering menerima upahan merumput di kebun atau pekarangan rumah warga sekitar.
"Karena sudah tua, Nek Hopiah hanya bisa mengerjakan pekerjaan yang ringan-ringan saja. Dari hasil menjual sapu lidi atau upahan merumput, ia lalu bisa membeli beras," tutur Alamsyah.
Di gubugnya yang berlantai tanah, Nek Hopiah memasak menggunakan kayu bakar. Bila hujan turun, bocor terjadi mengalir di sana sini, karena atap yang sudah rapuh.
"Kami pernah merencanakan untuk gotong royong memperbaiki rumah Nek Hopiah, karena memang sudah tidak layak huni. Terutama atapnya, yang sudah banyak bocor," imbuh Alamsyah.
Kunjungan awak media ke sana, sedikit memberikan penghiburan dan harapan bagi Nek Hopia dan warga setempat. Mereka berharap, pemerintah segera turun tangan melihat dan membantu orangtua itu, agar dapat hidup lebih layak.
"Semoga saja Pemerintah terketuk hatinya untuk melihat lebih dekat kehidupan Nek Hopiah. Beliau sangat layak dibantu berbagai program, seperti bedah rumah, pemasangan listrik gratis, dan santunan sosial warga miskin," tandasnya penuh harap.[red]