Minat Baca Warga PALI Masih Lemah
Oleh Redaksi KABARPALI
Suasana di Perpustakaan Daerah Kabupaten PALI, Selasa (21/1/2020).
PALI [kabarpali.com] - Meski sudah menjadi daerah otonom dengan tingkat persaingan kompetensi dan penguasaan di bidang ilmu pengetahuan, wawasan maupun skill yang semakin tinggi, namun belum membuat minat baca warga Kabupaten PALI meningkat secara signifikan.
Hal itu terpantau dari jumlah kunjungan di Perpustakaan Daerah yang masih relatif sedikit, bahkan cenderung sepi pada waktu-waktu tertentu.
Menurut Lusi, pegawai jaga di Perpustakaan Daerah PALI, mayoritas pengunjung di sana, didominasi oleh kalangan pelajar SD, SMP dan SMA. Sedangkan masyarakat umum sangat jarang yang datang untuk membaca atau meminjam buku.
"Kalau rata-rata pengunjung sekitar 20 orang perhari. Bisa kurang atau lebih. Namun biasanya ramai kalau ada anak sekolah yang mengerjakan tugas. Mereka ke sini untuk mencari referensi," tuturnya pada kabarpali.com, Selasa (21/1/2020).
Ditambahkan Lusi, jam kunjungan paling sering saat waktu istirahat siang dan sore hari. Selain membaca di tempat, buku di perpustakaan itu juga bisa dipinjam untuk dibaca di rumah, dengan meninggalkan fotokopi KTP.
"Kalau untuk umum, cukup pakai fotokopi KTP saja. Boleh dipinjam hingga 3 harian, sesuai kebutuhan," terang gadis berhijab itu.
Sementara itu, Drs Agen Eleidi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Dokumentasi Kabupaten PALI, mengatakan, bahwa buku yang mereka miliki sekarang sebanyak 8784 judul, yang terbagi di Perpustakaan Daerah di kawasan Simpang Lima Pendopo Talang Ubi dan dua Mobil Perpustakaan Keliling (MPK).
"Salah satu strategi untuk meningkatkan minat baca ini, antara lain dengan cara jemput bola menggunakan MPK, mengunjungi sekolah-sekolah hingga ke pelosok desa," terang Agen, di kantornya.
Namun demikian, dua MPK itu dirasanya masih kurang, sebab masih ada beberapa kawasan sekolah terpencil yang belum bisa mereka kunjungi, karena keterbatasan.
"Kita berharap ada tambahan MPK atau armada lain seperti motor beroda tiga, untuk menjangkau desa-desa itu secara merata dan bergantian," tandasnya, di dampingi Kabid Perpustakaan, Hazralesi.
Selain itu, Agen juga berencana untuk kerjasama dengan pemerintah desa untuk menyediakan taman baca di tiap desa. Namun ia berharap pihak desa bisa menyiapkan tempat dan sarananya, lalu mereka akan meminjamkan sejumlah buku.
"Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), target pada akhir 2021 kita memiliki 21 ribu judul buku. Artinya masih kurang 12 ribuan judul. Nah, kita berharap hal itu bisa segera terpenuhi," tukasnya.[red]