Menggantung, Line Pipa ini Bisa Membahayakan
Oleh Redaksi KABARPALI
Line pipa migas milik PEP Pendopo Field dikeluhkan warga Sungai Langan Penukal, karena kini menggantung di atas parit desa.
Penukal [kabarpali.com] - Jalur line pipa migas milik PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field dipersoalkan warga Desa Sungai Langan Kecamatan Penukal Kabupaten PALI. Pasalnya, bentangan pipa aktif itu melintas di tengah pemukiman dan kini menggantung di permukaan tanah, di atas parit desa.
Diungkapkan Kades Sungai Langan ; Agenfri, bahwa mereka sudah berulangkali menyampaikan kepada pihak Pertamina agar pipa yang mengular sepanjang jalan desa itu, supaya ditanam saja. Sebab ada kekhawatiran warga, pipa aktif tersebut bisa mengancam keselamatan.
"Sudah sering kami usulkan. Namun hingga kini belum juga ada tanggapannya. Bahkan pernah kami sampaikan ke Pertamina Pusat agar segera ditanam saja," ujar Kades pada kabarpali.com, Rabu (10/10/2018).
Apalagi, sambung kades, saat ini desanya sedang ada proyek pembangunan parit desa. Sehingga pipa tersebut jadi menggantung di atas saluran drainase itu, karena tanah yang menahannya terus longsor.
"Harapan kami, Pertamina segera tanggap dengan kekhawatiran warga, dan dapat segera menanamkan pipa ini. Agar selain aman, desa juga dapat terlihat lebih indah," imbuh Kades.
Sementara itu, dikonfirmasi kabarpali.com terkait hal ini, Assisten Manager Legal and Relation PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field ; Ferry Prasetyo, menuturkan bahwa pihaknya sudah pernah lakukan survei ke Desa Sungai Langan untuk melihat langsung apa yang disampaikan warga.
"Pada tanggal 5 Oktober sudah disurvei. Infonya saat ini sedang proses penghitungan oleh PT Elnusa, panjang pipa yang akan dilaksanakan penanaman atau pengamanan," ujar Ferry.
Ketika ditanya terkait lokasi penanaman pipa, apakah akan bergeser ke arah mana, melihat saat ini sudah dibangun parit desa, Ferry mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan kajian lebih lanjut dengan berbagai pertimbangan.
"Ini masih kita kaji teknisnya. Karena sebetulnya, tanah jalur pipa ini kan punya Negara di bawah pengelolaan Pertamina. Nah, sekarang dibangun selokan oleh desa tanpa koordinasi dulu ke pihak Pertamina. Kalaupun kita mau geser tentu harus disesuaikan dengan kondisi ROW jalur pipa yg ada," pungkasnya.[red]