Masih Tak Menyangka Mereka “Pergi” Secara Tragis

Oleh Redaksi KABARPALI | 12 Maret 2017
Ketiga korban saat berphoto bersama sebelum kejadiaan naas yang menimpa mereka. (photo/net)


Penukal [kabarpali.com] – Orangtua korban tewas tersambar petir yang merupakan siswa SMKN I Penukal tak menyangka anak mereka akan menemui ajalnya dengan cara yang tragis demikian. Mereka pun mengalami shock dan menanggung kesedihan teramat dalam atas kepergian putra mereka.

Ditemui di rumah duka, Jahri (56) orang tua dari Sangkut, salah satu korban yang meninggal mengaku masih tidak menyangka kejadian tersebut telah menimpa putra kesayangannya.

Kepada kabarpali.com, Ia menuturkan bahwa sehari sebelumnya ; Jum’at (10/3), Sangkut memang meminta ijin untuk jalan-jalan bersama teman-temannya.

"Tidak ada firasat sama sekali pak, karena dia (Sangkut, red) termasuk anak yang aktif dalam kegiatan OSIS di sekolah. Dan tak jarang, memang sering pergi ke luar kota," ungkap Jahri ditemui di rumahnya di Desa Gunung Raja Kecamatan Penukal, Minggu siang (12/3).

Terpisah, hal yang sama juga dialami oleh Rozali, orang tua Muhamad Ramadhan Pratama, juga salah satu korban meninggal akibat tersambar petir bersama Sangkut. Saat berbincang dengan media ini, matanya bahkan tak henti berkaca-kaca.

Kepada awak media, Rozali menuturkan bahwa anaknya kemarin pagi, Sabtu (11/3) berpamitan untuk mengisi libur sekolah dengan pergi ke Lahat bersama enam temannya yang sama-sama satu sekolah.

"Mereka menyatar mobil untuk diantar ke Lahat, berangkat dari rumah kemarin pagi sekitar pukul 07:00 WIB. Dia (M.Ramadhan,red) berpamitan akan mengisi liburan untuk mendaki Gunung Telunjuk di Kabupaten Lahat.Tapi sekitar pukul 23:00 WIB tadi malam, kami mendapat kabar bahwa rombongan anak kami terkena musibah," ungkapnya, Minggu (12/3).

Ditambahkan Rozali, malam itu juga, dirinya sudah mengetahui bahwa anaknya telah meninggal dunia akibat tersambar petir.

"Begitu kami mendapat kabar, langsung menuju ke Kabupaten Lahat, kemudian membawa pulang jenazah anak kami," tuturnya.

Sementara itu, Deni Irawan SPd, guru olahraga SMK Negeri 1 Penukal mengaku bahwa pada saat ini, baik kelas X dan juga kelas XI memang sedang libur, karena kelas XII mempersiapkan Uji Kompetensi (UK)

"Minggu kemarin kelas XII sedang UK, sementara minggu depan kelas XII menggelar ujian sekolah. Jadi, itu bukan kegiatan resmi dari sekolah. Melainkan mereka untuk mengisi liburan sekolah," tutur Deni, Minggu (12/3).

Pihaknya mengaku sangat kehilangan ketiga pelajar yang tewas disambar petir kemarin. Karena, menurut Deni ketiganya yang meninggal termasuk pelajar yang rajin serta aktif dalam organisasi sekolah.

"Ketiganya merupakan pelajar yang rajin. Aktif di OSIS, Pramuka, bahkan ada juga yang aktif sebagai anggota Paskibra sekolah. Tentu ini menorehkan duka yang mendalam bagi kami civitas akademika SMK N1 Penukal," ujarnya.

Deni sendiri mengaku mendapat informasi meninggalnya ketiga pelajarnya Sabtu malam, sekitar pukul 23.45 WIB.

"Saya dapat kabar dari Polsek Penukal. Kemudian, mendapati informasi tersebut kami langsung menjemput seluruh korban ke Lahat dengan menggunakan ambulance desa," ucapnya.

Dikabarkan sebelumnya, tiga dari tujuh siswa SMKN I Penukal tewas tersambar petir saat berlibur di Bukit Besar Kabupaten Lahat, Sabtu (11/3) sekira pukul 18.30 WIB.

Ketiganya adalah M. Ramadhan (16) pelajar asal Desa Babat Kecamatan Penukal, Almahesa (16) pelajar asal Desa Tanjung Kurung Kecamatan Abab, dan Sangkut (16) pelajar asal Desa Gunung Raja Kecamatan Penukal.

Sedangkan empat korban yang selamat bernama Ayu (14) asal desa Babat kecamatan Penukal, Reni asal desa Gunung Raja kecamatan Penukal, Wawan (16) asal desa Betung kecamatan Abab dan Rudi (16) asal desa Tanjung kurung kecamatan Abab.[red]

BERITA LAINNYA

100838 KaliTangis Tukang Tempe dari PALI: Saat Harapan Dicemari Isu Racun

DI SEBUAH  sudut pasar tradisional di Kabupaten Penukal Abab Lematang [...]

21 Mei 2025

75232 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

37798 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

24207 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

22626 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

Penukal [kabarpali.com] – Orangtua korban tewas tersambar petir yang merupakan siswa SMKN I Penukal tak menyangka anak mereka akan menemui ajalnya dengan cara yang tragis demikian. Mereka pun mengalami shock dan menanggung kesedihan teramat dalam atas kepergian putra mereka.

Ditemui di rumah duka, Jahri (56) orang tua dari Sangkut, salah satu korban yang meninggal mengaku masih tidak menyangka kejadian tersebut telah menimpa putra kesayangannya.

Kepada kabarpali.com, Ia menuturkan bahwa sehari sebelumnya ; Jum’at (10/3), Sangkut memang meminta ijin untuk jalan-jalan bersama teman-temannya.

"Tidak ada firasat sama sekali pak, karena dia (Sangkut, red) termasuk anak yang aktif dalam kegiatan OSIS di sekolah. Dan tak jarang, memang sering pergi ke luar kota," ungkap Jahri ditemui di rumahnya di Desa Gunung Raja Kecamatan Penukal, Minggu siang (12/3).

Terpisah, hal yang sama juga dialami oleh Rozali, orang tua Muhamad Ramadhan Pratama, juga salah satu korban meninggal akibat tersambar petir bersama Sangkut. Saat berbincang dengan media ini, matanya bahkan tak henti berkaca-kaca.

Kepada awak media, Rozali menuturkan bahwa anaknya kemarin pagi, Sabtu (11/3) berpamitan untuk mengisi libur sekolah dengan pergi ke Lahat bersama enam temannya yang sama-sama satu sekolah.

"Mereka menyatar mobil untuk diantar ke Lahat, berangkat dari rumah kemarin pagi sekitar pukul 07:00 WIB. Dia (M.Ramadhan,red) berpamitan akan mengisi liburan untuk mendaki Gunung Telunjuk di Kabupaten Lahat.Tapi sekitar pukul 23:00 WIB tadi malam, kami mendapat kabar bahwa rombongan anak kami terkena musibah," ungkapnya, Minggu (12/3).

Ditambahkan Rozali, malam itu juga, dirinya sudah mengetahui bahwa anaknya telah meninggal dunia akibat tersambar petir.

"Begitu kami mendapat kabar, langsung menuju ke Kabupaten Lahat, kemudian membawa pulang jenazah anak kami," tuturnya.

Sementara itu, Deni Irawan SPd, guru olahraga SMK Negeri 1 Penukal mengaku bahwa pada saat ini, baik kelas X dan juga kelas XI memang sedang libur, karena kelas XII mempersiapkan Uji Kompetensi (UK)

"Minggu kemarin kelas XII sedang UK, sementara minggu depan kelas XII menggelar ujian sekolah. Jadi, itu bukan kegiatan resmi dari sekolah. Melainkan mereka untuk mengisi liburan sekolah," tutur Deni, Minggu (12/3).

Pihaknya mengaku sangat kehilangan ketiga pelajar yang tewas disambar petir kemarin. Karena, menurut Deni ketiganya yang meninggal termasuk pelajar yang rajin serta aktif dalam organisasi sekolah.

"Ketiganya merupakan pelajar yang rajin. Aktif di OSIS, Pramuka, bahkan ada juga yang aktif sebagai anggota Paskibra sekolah. Tentu ini menorehkan duka yang mendalam bagi kami civitas akademika SMK N1 Penukal," ujarnya.

Deni sendiri mengaku mendapat informasi meninggalnya ketiga pelajarnya Sabtu malam, sekitar pukul 23.45 WIB.

"Saya dapat kabar dari Polsek Penukal. Kemudian, mendapati informasi tersebut kami langsung menjemput seluruh korban ke Lahat dengan menggunakan ambulance desa," ucapnya.

Dikabarkan sebelumnya, tiga dari tujuh siswa SMKN I Penukal tewas tersambar petir saat berlibur di Bukit Besar Kabupaten Lahat, Sabtu (11/3) sekira pukul 18.30 WIB.

Ketiganya adalah M. Ramadhan (16) pelajar asal Desa Babat Kecamatan Penukal, Almahesa (16) pelajar asal Desa Tanjung Kurung Kecamatan Abab, dan Sangkut (16) pelajar asal Desa Gunung Raja Kecamatan Penukal.

Sedangkan empat korban yang selamat bernama Ayu (14) asal desa Babat kecamatan Penukal, Reni asal desa Gunung Raja kecamatan Penukal, Wawan (16) asal desa Betung kecamatan Abab dan Rudi (16) asal desa Tanjung kurung kecamatan Abab.[red]

BERITA TERKAIT

BKPSDM PALI Umumkan Aturan Baru Pemberkasan PPPK Paruh Waktu, Tes Narkoba dan Rohani Dihapus

10 September 2025 604

PALI [kabarpali.com] – Proses pemberkasan Pegawai Pemerintah dengan [...]

Apa itu PPPK Paruh Waktu? Ini penjelasannya

10 September 2025 330

PPPK Paruh Waktu adalah skema pengangkatan tenaga pada status Pegawai [...]

RSUD Talang Ubi Gelar Pemeriksaan Kesehatan Rohani untuk Tenaga PPPK Paruh Waktu PALI

10 September 2025 334

PALI [kabarpali.com] – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi bekerja [...]

close button