Jalan Lintas Provinsi PALI - MUBA, "Lok ditimang Kajut Tiri"
Oleh Redaksi KABARPALI
Jln. Lintas Provinsi PALI - MUBA rusak parah diduga akibat dilintasi armada batubara setiap hari.
PALI [kabarpali.com] - Kondisi jalan lintas provinsi antara PALI - MUBA, atau tepatnya di Simpang Belimbing hingga Desa Dewa Sebane, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, sangat memprihatinkan. Selain banyaknya lobang di ruas jalan itu, juga bertebaran debu-debu yang amat mengganggu konsentrasi para pengendara.
Rusaknya jalan tersebut, dituding warga akibat intensnya armada batubara milik PT Energate Prima Indonesia (EPI) yang melintas dengan beban belasan ton dan berjumlah ratusan unit truk perhari. Konvoi pengangkut mutiara hitam itu, berasal dari tambang batubara di Lahat hendak menuju stock field di pesisir Sungai Musi kawasan Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI.
"Wajarlah jalan ini jadi rusak parah seperti ini. Truk batubara setiap hari konvoi melintas dengan jumlah ratusan. Akibatnya selain debu yang mengganggu pengendara, goncangan jalan berlobang, diibaratkan lok ditimang kajut tiri," ujar Man (45), salah satu pengendara yang tengah melintas, Selasa (8/5/2018).
Pria yang hendak menuju Kota Pendopo, Kecamatan Talang Ubi, itu juga menyesalkan pihak terkait yang seolah diam tak bergeming, menyaksikan bertahun-tahun masyarakat terhambat aktivitasnya, akibat jalan yang rusak disebabkan aktivitas industri swasta.
"Awalnya pihak perusahaan menggunakan jalan tersebut hanya untuk uji coba, namun kenyataannya yang terjadi tidak demikian. Alhasil sudah beberapa tahun jalan provinsi ini setiap harinya dipadati oleh ratusan truck angkutan Batubata. Sehingga hampir sepanjang ruas jalan mengalami rusak parah," sesalnya.
Terpisah, Bambang Krisna SH, Humas PT EPI dikonfirmasi terkait tudingan warga dan izin lintas uji coba itu, ia tidak berkomentar banyak, karena menurutnya yang berhak menjawab semua itu adalah orang Head Office (Kantor pusat, red) yang ada di Jakarta.
"Maaf Pak, kalau untuk izin lintas uji coba kita tidak bisa menjawab, karena itu bukan wewenang saya, yang bisa memberikan penjelasan adalah Head Office yang kantornya di Jakarta. Tapi kalau soal jalan berlubang, setiap ada laporan dari supir pasti kita perbaiki. Begitu juga soal jalan berdebu akan kita kirim mobil tanki," singkatnya.[red]