Cuma Karena Putus Cinta, Pemuda ini Tewas Gantung Diri di Pohon Jengkol

Oleh Redaksi KABARPALI | 24 Oktober 2018
Jazad korban disemayamkan di rumha duka.


Rambang Dangku [kabarpali.com] - Singkat sekali cara berfikir Eprianto bin Imroni (28), pemuda yang berprofesi sebagai buruh dan beralamat di Dusun I Desa Kahuripan Baru Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muaraenim. Cuma karena pasal putus cinta ia pun nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
 
Jasad pria malang itu ditemukan warga pada Selasa (23/10/2018), sekira jam 23.00 WIB, di kebun karet milik Alamsyah.  Saat ditemukan, posisi korban lehernya terikat tali nilon yang tergantung di atas pohon jengkol. 
 
Menurut keterangan saksi-saksi ; Jeni Alam dan Gunawan--warga setempat--yang disampaikan oleh Kapolres Muaraenim melalui Kasubbag Humas, kejadian naas itu bermula ketika korban selesai membantu orang tuanya hajatan hari Selasa, 23 Oktober 2018. 
 
Sekira pukul 14.00 WIB, korban pergi menghilang. Karena curiga korban yg sampai sore tidak pulang ke rumah, lalu keluarga korban pun memberitahukan kepada sanak famili yang lain serta warga desa. Beberapa jam dicari, korban pun ditemukan sekira jam 23.00 WIB dalam kondisi mengenaskan. 
 
"Saat ditemukan kondisi korban mulut menjulur, serta mengeluarkan air kencing. Setelah itu korban pun langsung diturunkan keluarga korban ke bawah, dan di bawa ke Puskesmas Desa Tebat Agung," demikian dituturkan saksi. 
 
Sementara menurut keterangan orang tua korban ; Imroni, seminggu sebelum kejadian, korban juga pernah coba bunuh diri dengan cara minum racun rumput merk Sodapon. Ia pun sempat diinapkan di RS Fadillah Prabumulih selama 7 hari. Bujang dewasa ini pun nampak sering melamun serta menyendiri.
 
"Putra kami ini bunuh diri dikarenakan putus cinta dengan pacarnya. Hal ini membuat korban putus asa dan nekat melakukan gantung diri," Imroni tertunduk pilu. 
 
Dari pemeriksaan Dokter di Puskesmas Tebat Agung, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Keluarga korban menyatakan keberatan Eprianto bin Imroni dilakukan otopsi. Mereka mengaku sudah ikhlas atas musibah ini.[red] 

BERITA LAINNYA

56008 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

26650 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

20570 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

20483 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

19299 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019
Rambang Dangku [kabarpali.com] - Singkat sekali cara berfikir Eprianto bin Imroni (28), pemuda yang berprofesi sebagai buruh dan beralamat di Dusun I Desa Kahuripan Baru Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muaraenim. Cuma karena pasal putus cinta ia pun nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
 
Jasad pria malang itu ditemukan warga pada Selasa (23/10/2018), sekira jam 23.00 WIB, di kebun karet milik Alamsyah.  Saat ditemukan, posisi korban lehernya terikat tali nilon yang tergantung di atas pohon jengkol. 
 
Menurut keterangan saksi-saksi ; Jeni Alam dan Gunawan--warga setempat--yang disampaikan oleh Kapolres Muaraenim melalui Kasubbag Humas, kejadian naas itu bermula ketika korban selesai membantu orang tuanya hajatan hari Selasa, 23 Oktober 2018. 
 
Sekira pukul 14.00 WIB, korban pergi menghilang. Karena curiga korban yg sampai sore tidak pulang ke rumah, lalu keluarga korban pun memberitahukan kepada sanak famili yang lain serta warga desa. Beberapa jam dicari, korban pun ditemukan sekira jam 23.00 WIB dalam kondisi mengenaskan. 
 
"Saat ditemukan kondisi korban mulut menjulur, serta mengeluarkan air kencing. Setelah itu korban pun langsung diturunkan keluarga korban ke bawah, dan di bawa ke Puskesmas Desa Tebat Agung," demikian dituturkan saksi. 
 
Sementara menurut keterangan orang tua korban ; Imroni, seminggu sebelum kejadian, korban juga pernah coba bunuh diri dengan cara minum racun rumput merk Sodapon. Ia pun sempat diinapkan di RS Fadillah Prabumulih selama 7 hari. Bujang dewasa ini pun nampak sering melamun serta menyendiri.
 
"Putra kami ini bunuh diri dikarenakan putus cinta dengan pacarnya. Hal ini membuat korban putus asa dan nekat melakukan gantung diri," Imroni tertunduk pilu. 
 
Dari pemeriksaan Dokter di Puskesmas Tebat Agung, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Keluarga korban menyatakan keberatan Eprianto bin Imroni dilakukan otopsi. Mereka mengaku sudah ikhlas atas musibah ini.[red] 

BERITA TERKAIT

Problem Seismik di PALI, Bukti Rakyat Terjajah di Negeri Sendiri?

25 Agustus 2024 1452

Persoalan menyangkut proyek survei Seismik 3D di Kabupaten Penukal Abab [...]

Korupsi KUR, Begini Motif yang dilakukan Mantan Kepala Bank di PALI

22 Mei 2024 1177

PALI [kabarpali.com] - Seorang mantan Kepala Bank milik pemerintah di Unit [...]

Mantan Kepala Bank di Betung Abab Jadi Tersangka Korupsi KUR

21 Mei 2024 2770

PALI [kabarpali.com] – Penyidik Kejaksaan Negeri Kabupaten Penukal Abab [...]

close button