Cuma Karena Putus Cinta, Pemuda ini Tewas Gantung Diri di Pohon Jengkol
Oleh Redaksi KABARPALI
Jazad korban disemayamkan di rumha duka.
Rambang Dangku [kabarpali.com] - Singkat sekali cara berfikir Eprianto bin Imroni (28), pemuda yang berprofesi sebagai buruh dan beralamat di Dusun I Desa Kahuripan Baru Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muaraenim. Cuma karena pasal putus cinta ia pun nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
Jasad pria malang itu ditemukan warga pada Selasa (23/10/2018), sekira jam 23.00 WIB, di kebun karet milik Alamsyah. Saat ditemukan, posisi korban lehernya terikat tali nilon yang tergantung di atas pohon jengkol.
Menurut keterangan saksi-saksi ; Jeni Alam dan Gunawan--warga setempat--yang disampaikan oleh Kapolres Muaraenim melalui Kasubbag Humas, kejadian naas itu bermula ketika korban selesai membantu orang tuanya hajatan hari Selasa, 23 Oktober 2018.
Sekira pukul 14.00 WIB, korban pergi menghilang. Karena curiga korban yg sampai sore tidak pulang ke rumah, lalu keluarga korban pun memberitahukan kepada sanak famili yang lain serta warga desa. Beberapa jam dicari, korban pun ditemukan sekira jam 23.00 WIB dalam kondisi mengenaskan.
"Saat ditemukan kondisi korban mulut menjulur, serta mengeluarkan air kencing. Setelah itu korban pun langsung diturunkan keluarga korban ke bawah, dan di bawa ke Puskesmas Desa Tebat Agung," demikian dituturkan saksi.
Sementara menurut keterangan orang tua korban ; Imroni, seminggu sebelum kejadian, korban juga pernah coba bunuh diri dengan cara minum racun rumput merk Sodapon. Ia pun sempat diinapkan di RS Fadillah Prabumulih selama 7 hari. Bujang dewasa ini pun nampak sering melamun serta menyendiri.
"Putra kami ini bunuh diri dikarenakan putus cinta dengan pacarnya. Hal ini membuat korban putus asa dan nekat melakukan gantung diri," Imroni tertunduk pilu.
Dari pemeriksaan Dokter di Puskesmas Tebat Agung, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Keluarga korban menyatakan keberatan Eprianto bin Imroni dilakukan otopsi. Mereka mengaku sudah ikhlas atas musibah ini.[red]