Bayar Rp340 Juta Perbulan, Lampu Jalan Banyak yang Padam
PALI [kabarpali.com] – Lampu jalan, yang berbaris di sepanjang jalan raya Kabupaten dan Propinsi di Kabupaten PALI kini banyak yang tak menyala lagi. Ironisnya, tagihan yang dibayar mencapai Rp340 juta per bulan. Indikasi kerugian negara pun berpotensi terjadi.
Sejumlah ratusan buah bola lampu itu tak lagi memancarkan sinarnya. Beberapa di antaranya pun hanya kedap kedip saja. Terpantau di antara Talang Bulang hingga Tais, Benuang hingga Sinar Dewa Kecamatan Talang Ubi, dan di beberapa titik lainnya di Kabupaten PALI.
Kondisi lampu jalan yang rusak tersebut seakan dibiarkan semenjak beberapa tahun lalu. Sementara tagihan yang harus di bayar pemerintah pada pihak PLN bernilai ratusan juta per bulannya secara tetap, dengan perhitungan setiap lampu jalan sejumlah lebih dari 2000 itu menyala selama 12 jam perhari (malam saja).
“Saya memperhatikan lampu jalan ini sudah lama rusak. Bahkan terus bertambah. Ada yang masih bisa kedap kedip saja, tapi ratusan lainnya mati total,” ujar Rando, warga Kecamatan Penukal pada koran ini.
Jika terus dibiarkan, tambahnya, maka negara (masyarakat,red) akan mengalami rugi, sebab infonya tagihan di PLN bernilai tetap. Lebih penting dari itu, masyarakat tak dapat menikmati fungsi penerangan jalan tersebut. Terutama pada saat bepergian pada malam hari.
“Daerah kita ini kan rawan kriminalitas, terutama begal. Kalau lampu jalan berfungsi sebagaimana mestinya, paling tidak sedikit menekan kekhawatiran warga saat berpergian di malam hari,” tukasnya.
Sebelumnya, proyek pengadaan lampu jalan tersebut pernah menuai masalah. Beberapa pihak menuding pemenang kontraktor memasang lampu jalan bekas (second) dengan jumlah 1000 buah seharga Rp10 juta perbuah (bernilai Rp1 miliar) pada APBD PALI 2014.
Namun hingga kini kasus itu tak pernah lagi muncul ke permukaan. Warga nampak senang sepanjang jalan yang tadinya gelap gulita kini mulai benderang. Titik rawan tindak kriminal yang sebelumnya terkesan seram, berangsur sanggup dilintasi.
“Kita berharap pemerintah segera memperbaiki lampu jalan yang rusak-rusak tersebut secepatnya. Terutama di sepanjang jalan yang dilintasi armada batubara. Sebab jalan itu rusak dan berlobang-lobang. Kita khawatir melintas di malam hari jadi rawan kecelakaan,” harap Boy, warga Tanah Abang.[red]