Pemkab PALI Berencana Kumpulkan Waria, Viral.. Lalu ditunda
PALI [kabarpali.com] – Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui leading sector Dinas Kesehatan (Dinkes) berencana mengumpulkan para waria pada kegiatan bertajuk ‘Pertemuan dan Sharing Waria Sehat’ se-Kabupaten PALI, Senin (22/07/19).
Namun demikian, menyebarnya undangan terkait hal itu dengan nomor : 440/1437/DINKES/P2PI/2019 di dunia maya, sontak membuatnya viral dan kontroversi. Beberapa pihak pun secara tegas menyatakan penolakannya.
Pada surat ajakan kepada para waria se-kabupaten PALI itu, Dinkes mengagendakan menggelar pertemua di RM Sejahtera mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai. Undangan tertanggal 19 Juli 2019 itu, di tanda tangani oleh M Mudakir SKM Mkes, Kabid P2P mewakili Kepala Dinas.
Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Labupaten PALI, Ustadz M Erlin Susri, SSos.I M.Pd.I, menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut seolah-olah pemda mendukung keberadaan Waria yang ada dikabupaten PALI, dan dapat menimbulkan kelompok Waria baru.
"Kita ketahui sosialisasi seks bebas tersebut bagus, tapi hendaknya dinas kesehatan PALI tidak saja hanya sosialisasi bahayanya seks bebas dan pergaulan bebas saja terhadap mereka, melainkan memberikan penyadaran kepada mereka agar kembali kepada hakikat qodrat mereka itu sendiri, yaitu sebagai laki-laki," ungkapnya
Dan lebih penting lagi, lanjut ketua PCNU, sosialisasi ini seharusnya juga diberikan kepada anak-anak muda baik dikalangan pelajar, mahasiswa dan umum, dalam hal ini lebih bagus lagi kalau dinas kesehatan menggandeng tokoh agama dalam sosialisasinya, sehingga dibahas juga dari sisi hukum sosial dan agamanya.
"Kami menolak jika adanya kegiatan yang seolah melegalkan Waria di PALI, karena melanggar agama, dalam konteks agama manusia itu cuma ada laki-laki dan perempuan. Walaupun dia waria (kelamin ganda,red) fiqih mengajarkan cara melihatnya apakah dia laki laki atau perempuan cukup lihat kelaminnya, mana salah satu kedua kelamin tersebut yang berfungsi, maka itulah status kelamin orang memiliki," katanya.
Terpisah, Bupati PALI Ir H Heri Amalindo MM, nampak kaget dengan adanya pertemuan tersebut, dan dirinya sebagai bupati tidak mengetahui adanya pertemuan tersebut, ia mengaku belum mendapat laporan dari dinas terkait.
"Saya tidak tahu, tidak ada laporan kepada saya. Dinas mana yang melaksanakan pun saya belum tahu. Coba nanti konfirmasi pada Sekda, kalau bisa dibatalkan, batalkan saja. Ditempat lainkan juga tidak ada yang melegalkan Waria," jelas Bupati
Sementara, Sekda PALI H Syahron Nazil SH, pihaknya sudah menanyakan pada pihak Dinkes, dan bahwa benar akan ada kegiatan sosialisasi tentang seks bebas, namun teruntuk semua kalangan.
"Kegiatannya bagus, tadi kita sudah minta penjelasan dari Kadinkesnya. Kita tidak tau kalau yang diundang hanya Waria, infonya untuk semua kalangan," ungkap Sekda.
Ditanya soal akan dibatalkan atau ditunda, Sekda akan berkoordinasi lagi. "Nanti kita koordinasikan lagi, kita belum sedalam itu mengetahui kegiatan tersebut yang hanya untuk Waria," pungkasnya.
Saat berita ini ditayangkan, informasi yang berkembang, kegiatan tersebut dinyatakan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.[red]