Menutup Masa Jabatan, Heri Amalindo Kenang Perjalanan Memimpin Bumi Serepat Serasan
PALI [kabarpali.com] – Menjelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Dr. Ir. H. Heri Amalindo, M.M., menyampaikan pesan dan kesan selama kepemimpinannya di Bumi Serepat Serasan. Dalam sebuah perbincangan santai di kediamannya di Kebun Buah, kawasan Simpang Raja, Kecamatan Talang Ubi, Rabu (19/2/2025), ia berbagi cerita dengan sejumlah awak media, termasuk Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten PALI.
Perjalanan Awal: Dari Penjabat hingga Bupati Definitif
Heri Amalindo mengenang awal mula dirinya ditugaskan sebagai Penjabat (Caretaker) Bupati PALI oleh Gubernur Sumatra Selatan saat itu, Alex Noerdin, pasca disahkannya PALI sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) pada 14 Desember 2012. Sebagai putra daerah, ia menerima tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab dan resmi dilantik pada 22 April 2013.
“Saat itu, kondisi PALI masih sangat memprihatinkan. Jalan yang layak masih sedikit, fasilitas umum pun sangat minim. Melihat kondisi ini, saya merasa terpanggil untuk membangun PALI agar lebih baik,” ungkapnya.
Dua Periode Kepemimpinan: Infrastruktur dan Pembangunan Berkelanjutan
Pada periode pertama sebagai Bupati PALI definitif (2014–2019), didampingi Wakil Bupati Ferdian Andreas Laconi, S.Kom., M.M., Heri Amalindo yang berlatar belakang sebagai mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUBM) Provinsi Sumsel, langsung fokus pada pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dialokasikan secara signifikan untuk merealisasikan perbaikan tersebut.
Pada periode kedua (2020–2025), bersama Wakil Bupati Drs. H. Soemarjono, komitmen membangun infrastruktur tetap menjadi prioritas. Selain perbaikan jalan dan jembatan, pembangunan perkantoran pemerintahan mulai digarap di penghujung masa jabatannya. Sektor lain seperti pendidikan, keagamaan, kesehatan, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) juga mendapatkan perhatian khusus.
“Sekarang kita bisa lihat bagaimana PALI telah berkembang pesat. Tentu masih ada kekurangan, karena tidak ada yang sempurna. Namun, sebagai manusia yang beriman, kita patut bersyukur atas pencapaian ini,” tuturnya.
Pesan untuk Masyarakat PALI
Selain mengenang perjalanan kepemimpinannya, Heri Amalindo juga menyampaikan pesan kepada masyarakat PALI agar senantiasa menjaga suasana yang kondusif dan harmonis. Ia mengibaratkan pemerintahan seperti rumah tangga yang membutuhkan kedamaian agar dapat berjalan dengan baik.
“Dalam rumah tangga, kita menginginkan Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah. Begitu juga dalam sebuah kabupaten, jika masyarakatnya tenang, rukun, dan damai, maka insya Allah semua impian dan harapan dapat terwujud,” ujarnya.
Masa Purna Tugas dan Rencana ke Depan
Pasca tidak lagi menjabat sebagai Bupati PALI, Heri Amalindo menegaskan bahwa dirinya akan tetap tinggal di PALI. Selain mengurus kebun buahnya, ia berencana mendirikan Universitas PALI dan mengabdikan diri sebagai dosen.
“Saya tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan berbincang dengan saya. Bahkan, nanti saya akan memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat,” pungkasnya.
Selamat memasuki masa purna bakti, Pak Heri. Semoga senantiasa sehat dan diberkahi dalam setiap langkah ke depan. Tuhan melindungi![red]