Harga Getah Naik, Petani Pun Sumringah

Oleh Redaksi KABARPALI | 27 November 2016
ilustrasi/net


Penukal [PALI POST] – Terus naiknya harga getah karet beberapa pekan terakhir ini, disambut para petani karet di PALI dengan ucap syukur bahagia. Pasalnya semenjak beberapa tahun terakhir harga getah memang cenderung terus merosot. Senyum sumringah pun kini nampak menghiasi wajah mereka.

“Alhamdulillah. Sudah semangat mantang, kak. harga getah sudah ada peningkatan. Tadi jual sudah sampe Rp8 ribu perkilogramnya,” ujar Al, salah satu warga Desa Purun Kecamatan Penukal, Minggu (27/11).

Sebelumnya, tambah Al, harga getah paling tinggi hanya dikisaran Rp6 ribu perkilogram untuk getah mingguan. Nah, pada pekan ini bisa mencapai Rp8 ribu perkilogram.

Pantauan kabarpali.com, aktivitas jual beli getah karet memang nampak menggeliat pada pekan ini. Beberapa mobil truk toke (tengkulak,red) nampak terparkir di beberapa titik desa di Penukal. Tren beli karet pun nampak semakin menguat.

“Infonya harga getah cenderung fluktuatif (tidak tentu) dan tidak ada jaminan bertahan stabil. Sehingga kami manfaatkan untuk membeli sekarang. Apalagi sebentar lagi ada libur Natal dan Tahun baru, diperkirakan harga akan kembali melemah,” ujar salah satu toke getah pada media ini.

Minggu (27/11), Suasana kalangan (pasar rakyat) di Desa Babat Kecamatan Penukal pun nampak bergairah. Masyarakat berduyun-duyun belanja kebutuhan sehari-hari mereka. Jika sebelumnya pasar mingguan itu nampak sepi, kini kembali ramai lagi.

Harga getah la mahal kak, jadi belanjenye juge agak semangat. Alhamdulillah. Taulah dewek harge sembako juge la mahal galek,” tutur Ida, salah satu ibu rumah tangga sembari tertawa.[red]

BERITA LAINNYA

100838 KaliTangis Tukang Tempe dari PALI: Saat Harapan Dicemari Isu Racun

DI SEBUAH  sudut pasar tradisional di Kabupaten Penukal Abab Lematang [...]

21 Mei 2025

75231 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

37797 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

24207 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

22626 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

Penukal [PALI POST] – Terus naiknya harga getah karet beberapa pekan terakhir ini, disambut para petani karet di PALI dengan ucap syukur bahagia. Pasalnya semenjak beberapa tahun terakhir harga getah memang cenderung terus merosot. Senyum sumringah pun kini nampak menghiasi wajah mereka.

“Alhamdulillah. Sudah semangat mantang, kak. harga getah sudah ada peningkatan. Tadi jual sudah sampe Rp8 ribu perkilogramnya,” ujar Al, salah satu warga Desa Purun Kecamatan Penukal, Minggu (27/11).

Sebelumnya, tambah Al, harga getah paling tinggi hanya dikisaran Rp6 ribu perkilogram untuk getah mingguan. Nah, pada pekan ini bisa mencapai Rp8 ribu perkilogram.

Pantauan kabarpali.com, aktivitas jual beli getah karet memang nampak menggeliat pada pekan ini. Beberapa mobil truk toke (tengkulak,red) nampak terparkir di beberapa titik desa di Penukal. Tren beli karet pun nampak semakin menguat.

“Infonya harga getah cenderung fluktuatif (tidak tentu) dan tidak ada jaminan bertahan stabil. Sehingga kami manfaatkan untuk membeli sekarang. Apalagi sebentar lagi ada libur Natal dan Tahun baru, diperkirakan harga akan kembali melemah,” ujar salah satu toke getah pada media ini.

Minggu (27/11), Suasana kalangan (pasar rakyat) di Desa Babat Kecamatan Penukal pun nampak bergairah. Masyarakat berduyun-duyun belanja kebutuhan sehari-hari mereka. Jika sebelumnya pasar mingguan itu nampak sepi, kini kembali ramai lagi.

Harga getah la mahal kak, jadi belanjenye juge agak semangat. Alhamdulillah. Taulah dewek harge sembako juge la mahal galek,” tutur Ida, salah satu ibu rumah tangga sembari tertawa.[red]

BERITA TERKAIT

close button