Tuntutannya diabaikan Pertamina Pendopo, Warga Sukamaju akan Demo Lagi?

Oleh Redaksi KABARPALI | 19 Juli 2024
Masyarakat Desa Sukamaju, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang menamakan diri Aliansi Pemuda Pembaharuan (APP), mengatakan akan kembali melakukan aksi damai terhadap PT Pertamina EP Asset 2 Zona 4 Pendopo Field.


PALI [kabarpali.com] - Pasca melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (17/7/2024) lalu, Masyarakat Desa Sukamaju, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang menamakan diri Aliansi Pemuda Pembaharuan (APP), mengatakan akan kembali melakukan aksi damai terhadap PT Pertamina EP Asset 2 Zona 4 Pendopo Field.

Sebelumnya mereka melakukan orasi yang menuntut beberapa hal, antara lain meminta pimpinan PT Pertamina pusat mencopot dan mengganti Pendopo Field Manager. Kedua, menginginkan peningkatan pemberdayaan tenaga kerja lokal. Ketiga, mereka mendesak untuk menindak tegas aksi vandalisme yang merusak aset perusahaan, namun berimbas merugikan lingkungan sosial masyarakat setempat.

Aksi ini juga dipicu oleh penolakan masyarakat terhadap penggunaan jalan oleh kendaraan berbadan lebar dan besar yang mengangkut minyak dari sumur produksi Benakat Timur sebanyak 12.000 liter, yang dinilai mengganggu dan meresahkan. 

Mediasi sebelumnya tidak membuahkan hasil karena tidak ada perwakilan PT Pertamina Pendopo Field yang bisa menghadiri pertemuan dengan alasan pimpinan sedang cuti atau dinas luar.

Bung Jep, sebagai perwakilan dari Kongres Pemuda Pembaharuan, menyatakan kekecewaannya atas sikap Pertamina yang tidak responsif terhadap tuntutan masyarakat. 

"Pihak Pertamina hanya diwakili oleh humas dalam dua pertemuan sebelumnya di Polres PALI pada 11 Juni 2024 dan di RM Sejahtera PALI pada 16 Juli 2024, tanpa hasil yang memuaskan," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Mustika, mantan Kepala Desa Sukamaju dan tokoh masyarakat. Ia menyampaikan rasa kecewanya terhadap sikap Pertamina yang terkesan mengabaikan aspirasi masyarakat di wilayah kerja mereka.

Sedangkan Puput Warsono, yang mendampingi aksi ini sebagai aktivis dan tokoh muda PALI, menyatakan bahwa tidak adanya respons dari pihak Pertamina terhadap permohonan audiensi yang sudah lama diajukan, baik sebelum maupun setelah aksi, menimbulkan kekecewaan yang mendalam. 

"Oleh karenanya, masyarakat berencana untuk terus melakukan aksi sampai tuntutan mereka dipenuhi oleh PT Pertamina Pendopo Field," tukas Puput.

Sementara itu, pihak Pertamina Pendopo Field melalui staf Humas Kerry, mengatakan bahwa saat demo dilakukan oleh APP, tidak ada disebut mereka akan melakukan aksi unjuk rasa lagi. Hanya saja mereka memang tidak sepakat dengan tawaran Pertamina, untuk dilakukan mediasi bersama manajemen, pada waktu yang belum bisa dipastikan.

"Mereka ingin ada keputusan saat itu juga. Sedangkan pimpinan sedang tidak ada di tempat. Maka apa yang menjadi tuntutan mereka akan kita sampaikan pada pimpinan," ujarnya, Jumat (19/7/2024).[red]

BERITA LAINNYA

58873 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

30922 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

21145 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

20763 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

19676 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019

PALI [kabarpali.com] - Pasca melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (17/7/2024) lalu, Masyarakat Desa Sukamaju, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang menamakan diri Aliansi Pemuda Pembaharuan (APP), mengatakan akan kembali melakukan aksi damai terhadap PT Pertamina EP Asset 2 Zona 4 Pendopo Field.

Sebelumnya mereka melakukan orasi yang menuntut beberapa hal, antara lain meminta pimpinan PT Pertamina pusat mencopot dan mengganti Pendopo Field Manager. Kedua, menginginkan peningkatan pemberdayaan tenaga kerja lokal. Ketiga, mereka mendesak untuk menindak tegas aksi vandalisme yang merusak aset perusahaan, namun berimbas merugikan lingkungan sosial masyarakat setempat.

Aksi ini juga dipicu oleh penolakan masyarakat terhadap penggunaan jalan oleh kendaraan berbadan lebar dan besar yang mengangkut minyak dari sumur produksi Benakat Timur sebanyak 12.000 liter, yang dinilai mengganggu dan meresahkan. 

Mediasi sebelumnya tidak membuahkan hasil karena tidak ada perwakilan PT Pertamina Pendopo Field yang bisa menghadiri pertemuan dengan alasan pimpinan sedang cuti atau dinas luar.

Bung Jep, sebagai perwakilan dari Kongres Pemuda Pembaharuan, menyatakan kekecewaannya atas sikap Pertamina yang tidak responsif terhadap tuntutan masyarakat. 

"Pihak Pertamina hanya diwakili oleh humas dalam dua pertemuan sebelumnya di Polres PALI pada 11 Juni 2024 dan di RM Sejahtera PALI pada 16 Juli 2024, tanpa hasil yang memuaskan," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Mustika, mantan Kepala Desa Sukamaju dan tokoh masyarakat. Ia menyampaikan rasa kecewanya terhadap sikap Pertamina yang terkesan mengabaikan aspirasi masyarakat di wilayah kerja mereka.

Sedangkan Puput Warsono, yang mendampingi aksi ini sebagai aktivis dan tokoh muda PALI, menyatakan bahwa tidak adanya respons dari pihak Pertamina terhadap permohonan audiensi yang sudah lama diajukan, baik sebelum maupun setelah aksi, menimbulkan kekecewaan yang mendalam. 

"Oleh karenanya, masyarakat berencana untuk terus melakukan aksi sampai tuntutan mereka dipenuhi oleh PT Pertamina Pendopo Field," tukas Puput.

Sementara itu, pihak Pertamina Pendopo Field melalui staf Humas Kerry, mengatakan bahwa saat demo dilakukan oleh APP, tidak ada disebut mereka akan melakukan aksi unjuk rasa lagi. Hanya saja mereka memang tidak sepakat dengan tawaran Pertamina, untuk dilakukan mediasi bersama manajemen, pada waktu yang belum bisa dipastikan.

"Mereka ingin ada keputusan saat itu juga. Sedangkan pimpinan sedang tidak ada di tempat. Maka apa yang menjadi tuntutan mereka akan kita sampaikan pada pimpinan," ujarnya, Jumat (19/7/2024).[red]

BERITA TERKAIT

Polisi Grebek APMS di Penukal, Pembeli "Drigenan" Kena Ciduk?

07 November 2024 1105

  PALI [kabarpali.com] – Sebuah Agen Premium dan Minyak Solar [...]

Dampak Buruk Penggunaan Dinamit dalam Survei Seismik 3D

06 November 2024 236

Penggunaan dinamit dalam survei seismik 3D, yang umum dalam industri minyak, [...]

PT Sriwijaya Tansri Energi diduga Cemari Lingkungan, DPRD PALI Akan Tuntut Tanggung Jawab Perusahaan

06 November 2024 425

PALI [kabarpali.com] - Kasus pencemaran lingkungan diduga terjadi di kawasan [...]

close button