Gajah Masih Berkeliaran, Warga Semangus Takut ke Kebun

Oleh Redaksi KABARPALI | 13 November 2024
Gajah liar yang tersesat ke pemukiman warga di Simpang Solar, Semangus belum lama ini.


PALI [kabarpali.com] – Masyarakat di Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan sekitarnya, mengeluhkan masih banyaknya gajah yang berkeliaran di sana.

Mereka mengaku kesulitan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena takut ke kebun. Mereka khawatir gajah liar yang kerap terlihat di area perkebunan warga, dapat mencelakai dan mengancam keselamatan mereka.

Dari pantauan media ini, tadi pagi (13/11/2024), masyarakat setempat berkumpul dan tidak melanjutkan perjalanan ke kebun, karena ada informasi sekumpulan gajah sedang merangsek ke kebun-kebun mereka.

“Seperti inilah kondisinya, Pak. Warga takut mencari nafkah, karena khawatir dicelakai oleh gajah. Tolong Pak Bupati, Pak DPRD dan pihak terkait agar dicarikan solusinya!” ujar Lukman, warga Semangus, melalui video singkat yang diterima media ini.

Menurut Lukman, hingga kini telah banyak warga menjadi korban keberingasan gajah-gajah yang bisa jadi makin tersingkir karena habitat mereka habis dijadikan lahan perkebunan oleh perusahaan. Bahkan ia sendiri pun pernah jadi sasaran amukan gajah. Namun beruntung ia masih sempat menyelamatakan diri.

“Tempo hari juga ada warga yang patah tulang rusuk, akibat di hajar gajah liar itu saat sedang bekerja di kebunnya. Jangan sampai kejadian-kejadian serupa terulang lagi,” harapnya.

Oleh karena itu, masyarakat setempat meminta agar pemerintah, terutama perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut agar secepatnya mencari solusi, supaya penduduk di sana yang mayoritas bekerja sebagai petani dan pekebun bisa tenang beraktivitas.

“Jangan sampai kami masyarakat mengambil tindakan sendiri. Sebab, kalau seperti ini terus kami susah, Pak!" tegas Lukman.

Terpisah, Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah SH MH mengatakan bahwa gajah merupakan hewan payung, sehingga melindungi gajah juga berarti melindungi satwa lain dalam habitat hutan. Gajah juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

“Kami akan sampaikan kepada pemerintah untuk segera mengatasi gajah liar yang mengganggu lahan pertanian masyarakat,” ujarnya.

Politisi senior Partai Demokrat itu juga meminta agar pihak terkait, seperti Dinas Kehutanan agar segera merelokasi gajah-gajah liar tersebut. “Agar tidak mengancam keselamatan warga,” tukas FH, panggilan Firdaus Hasbullah.

Sementara itu, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, yang dikonfirmasi media ini melalui pesan Whatsapp hingga berita ini ditayangkan, belum memberikan statementnya.[red]

BERITA LAINNYA

61193 Kali9 Elemen Jurnalisme Plus Elemen ke-10 dari Bill Kovach

ADA sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap [...]

25 Maret 2021

33757 KaliHore! Honorer Lulusan SMA Bisa Ikut Seleksi PPPK 2024

Kabarpali.com - Informasi menarik dan angin segar datang dari Kementerian [...]

09 Januari 2024

21856 KaliIni Dasar Hukum Kenapa Pemborong Harus Pasang Papan Proyek

PEMBANGUNAN infrastruktur fisik di era reformasi dan otonomi daerah dewasa ini [...]

30 Juli 2019

21204 KaliWarga PALI Heboh, ditemukan Bekas Jejak Kaki Berukuran Raksasa

Penukal [kabarpali.com] – Warga Desa Babat Kecamatan Penukal [...]

18 Agustus 2020

20120 KaliFenomena Apa? Puluhan Gajah Liar di PALI Mulai Turun ke Jalan

PALI [kabarpali.com] - Ulah sekumpulan satwa bertubuh besar mendadak [...]

15 Desember 2019

PALI [kabarpali.com] – Masyarakat di Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan sekitarnya, mengeluhkan masih banyaknya gajah yang berkeliaran di sana.

Mereka mengaku kesulitan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena takut ke kebun. Mereka khawatir gajah liar yang kerap terlihat di area perkebunan warga, dapat mencelakai dan mengancam keselamatan mereka.

Dari pantauan media ini, tadi pagi (13/11/2024), masyarakat setempat berkumpul dan tidak melanjutkan perjalanan ke kebun, karena ada informasi sekumpulan gajah sedang merangsek ke kebun-kebun mereka.

“Seperti inilah kondisinya, Pak. Warga takut mencari nafkah, karena khawatir dicelakai oleh gajah. Tolong Pak Bupati, Pak DPRD dan pihak terkait agar dicarikan solusinya!” ujar Lukman, warga Semangus, melalui video singkat yang diterima media ini.

Menurut Lukman, hingga kini telah banyak warga menjadi korban keberingasan gajah-gajah yang bisa jadi makin tersingkir karena habitat mereka habis dijadikan lahan perkebunan oleh perusahaan. Bahkan ia sendiri pun pernah jadi sasaran amukan gajah. Namun beruntung ia masih sempat menyelamatakan diri.

“Tempo hari juga ada warga yang patah tulang rusuk, akibat di hajar gajah liar itu saat sedang bekerja di kebunnya. Jangan sampai kejadian-kejadian serupa terulang lagi,” harapnya.

Oleh karena itu, masyarakat setempat meminta agar pemerintah, terutama perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut agar secepatnya mencari solusi, supaya penduduk di sana yang mayoritas bekerja sebagai petani dan pekebun bisa tenang beraktivitas.

“Jangan sampai kami masyarakat mengambil tindakan sendiri. Sebab, kalau seperti ini terus kami susah, Pak!" tegas Lukman.

Terpisah, Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah SH MH mengatakan bahwa gajah merupakan hewan payung, sehingga melindungi gajah juga berarti melindungi satwa lain dalam habitat hutan. Gajah juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

“Kami akan sampaikan kepada pemerintah untuk segera mengatasi gajah liar yang mengganggu lahan pertanian masyarakat,” ujarnya.

Politisi senior Partai Demokrat itu juga meminta agar pihak terkait, seperti Dinas Kehutanan agar segera merelokasi gajah-gajah liar tersebut. “Agar tidak mengancam keselamatan warga,” tukas FH, panggilan Firdaus Hasbullah.

Sementara itu, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, yang dikonfirmasi media ini melalui pesan Whatsapp hingga berita ini ditayangkan, belum memberikan statementnya.[red]

BERITA TERKAIT

Inovasi Diskominfo PALI Atasi 4 Desa Tanpa Sinyal

14 Januari 2025 281

PALI [kabarpali.com] - Persoalan kelangkaan sinyal internet di Kabupaten [...]

Perkuat Sinergi, Kadis Kominfo Kunjungi PWI PALI

14 Januari 2025 255

PALI [kabarpali.com] - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) [...]

Mobil Tangki 8000 Liter "Tekirap" di Penukal, Warga Sebut Bawa Minyak Ilegal

12 Januari 2025 1796

PALI [kabarpali.com] - Sebuah mobil truk tangki dengan kapasitas 8000 liter, [...]

close button