Tanggapi Insiden Pipa Migas Meledak, Pertamina Justru 'Santuy' dan Katakan itu Hoax
Talang Ubi [kabarpali.com] - Meski cukup mencemaskan warga Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumsel, insiden pipa migas meledak di sana, ditanggapi pihak Pertamina Adera Field dengan 'santuy' (santai.Red). Bahkan mereka mengatakan bahwa kabar itu hanya hoax (tidak benar).
Kejadian yang cukup mengagetkan warga di sekitar line pipa migas milik Adera Field di Desa Benuang, membuat masyarakat di sana berbondong-bondong menyelamatkan diri dan mengungsi.
Pasalnya, Sabtu dinihari (13/1/2034), ledakan terdengar cukup kencang dari pipa itu, hingga menyemprotkan minyak mentah dengan radius hingga sekira 20 meter.
Meski begitu, PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 melalui Head of Comrel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti, sebagaimana dimuat sebuah portal berita online, mengatakan, bahwa pipa dimaksud hanya bocor tidak meledak seperti yang diberitakan.
"Tidak benar ada ledakan seperti yang diberitakan, hanya kebocoran saja," tegas Tuti.
Tuti menjelaskan, bahwa pihaknya sudah sigap tangani kebocoran pipa penyalur minyak yang menghubungan Stasiun Pengumpul (SP) Benuang dan Pusat Pengumpul Produksi (PPP) Pengabuan di Desa Benuang.
"Kebocoran diketahui pada pukul 00.43 WIB oleh operator yang sedang melakukan kegiatan monitoring sumur," ungkap Tuti.
Namun demikian, pernyataan pihak Pertamina itu dibantah keras oleh warga setempat, yang bermukim di area line pipa. Menurut mereka, jelas sekali terdengar ledakan pipa yang bocor. Oleh karenanya, mereka pun berduyun-duyun mengungsi ke tempat yang dianggap aman.
"Memang bocor sudah diketahui sejak kemarin, karena ada bau minyak mentah yang sangat menyengat. Namun sepertinya penanganan dari Pertamina cukup lamban," ungkap Bariman, warga Benuang, Sabtu siang (13/1/2024).
Meski pihak Pertamina telah melakukan pencarian sumber bocor, namun sampai tengah malam, belum kunjung ditemukan. Hingga pipa meledak Sabtu menjelang fajar.
"Seharusnya ada upaya pencegahan dari mereka, karena sudah ada indikasi pipa pecah. Sehingga tidak terjadi dampak yang meluas atau merugikan masyarakat," cetusnya.
Dari pantauan media ini, berdasarkan pengakuan warga, aliran minyak mentah dari sumber kebocoran telah masuk aliran sungai, bahkan sumur-sumur warga. Sehingga mereka pun, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
"Besar kemungkinan penyebab bocor adalah pipa yang korosi. Akibat insiden itu, kini kami mengalami kerugian yang tak sedikit," tukas Bariman.
Kondisi terakhir di lapangan, pihak HSE Pertamina Adera Field nampak masih melakukan penggalian pipa untuk mencari sumber kebocoran pipa yang belum ditemukan.[red]